INDOZONE.ID - Masa pemerintahan Rusia di bawah Presiden Vladimir Putin tampaknya akan berlanjut sampai 2030. Kemenangannya kali ini, Putin berhasil memenangkan pilpres dan mengamankan pemerintahan Rusia di bawah kuasanya selama tiga dekade sejak 2000.
Melansir dari CNN News, kemenangan ini diungkap oleh Komisi Pemilihan Pusat (CEC) pada Senin (18/3/2024) berdasarkan data jumlah surat suara yang terbaru. Dalam pemilihan presiden Rusia kali ini, Putin dilaporkan berhasil meraih suara terbesar hingga 87%.
Baca Juga: Vladimir Putin Diduga Jadi Dalang Kematian Alexei Navalny, Aktivis Pengkritiknya
Sementara itu, ketiga rivalnya hanya memperoleh suara di bawah 5 persen. Di antaranya Nikolay Kharitonov dilaporkan hanya memperoleh 4,31 persen suara, Leonid Slutsky mendapat suara 3,20 persen, dan Vladislav Davankov meraih 3,85 persen suara.
Mengetahui hal ini, beberapa negara di Eropa dan AS ramai mengkritik terkait kemenangan Putin di pemilu Rusia tahun ini.
Bahkan AS dan Ukraina kompak mengomentari bahwa pemilu tersebut tidak sah. AS menilai pemilu Rusia tahun ini tidak bebas dan adil karena Putin sempat memenjarakan lawan politiknya dan mencegah pihak lain untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
Melansir laporan Al Jazeera, aksi pencegahan paling menonjol terjadi ketika lawan politiknya, Alexey Navalny ditemukan meninggal di penjara pada bulan lalu.
Baca Juga: Putin Ancam AS dan NATO dengan Serangan Nuklir Jika Kirim Pasukan ke Ukraina
Menteri Luar Negeri Inggris juga mengomentari kemenangan Putin di pemilu 2024. Menurutnya pemungutan suara yang digelar di Rusia ini tampak tidak seperti pemilihan umum yang berasaskan bebas dan adil.
Penulis: Gina Nurulfadilah
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: CNN, Al Jazeera