China Menentang Usulan Trump Terkait Pengambilalihan Gaza

Bangunan-bangunan yang hancur di Gaza di tengah gencatan senjata antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari perbatasan Israel dengan Gaza, Israel 5 Februari 2025. (Foto: REUTERS/Amir Cohen)

INDOZONE.ID - Pemerintah China secara tegas menolak usulan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang ingin memindahkan warga Palestina dari Gaza dan mengambil alih wilayah tersebut.

Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, dalam konferensi pers reguler pada Kamis (6/2). Guo menegaskan bahwa China mendukung penuh hak-hak nasional yang sah bagi rakyat Palestina.

Pada Selasa (4/2), Trump mengusulkan agar Amerika Serikat mengambil alih Gaza.

Baca Juga: Jepang Pertimbangkan Perawatan Medis bagi Warga Gaza yang Sakit dan Terluka

Usulan ini muncul di tengah serangan militer Israel yang telah berlangsung selama 16 bulan terakhir, sebagai respons terhadap serangan Hamas pada Oktober 2023. Konflik ini telah menewaskan puluhan ribu orang.

Sebelumnya, Trump juga menyarankan agar warga Palestina di Gaza direlokasi secara permanen ke Mesir dan Yordania.

Namun, gagasan ini mendapat penolakan keras dari para pemimpin Palestina dan negara-negara Arab.

Baca Juga: PBB: Dana Tambahan Dibutuhkan untuk Capai Target Gencatan Senjata di Gaza

Di sisi lain, banyak pemimpin dunia menyuarakan dukungan terhadap solusi dua negara, yaitu pendirian negara Palestina yang berdampingan dengan Israel.

Guo menekankan bahwa China siap bekerja sama dengan komunitas internasional untuk mendorong solusi dua negara sebagai jalan keluar utama dalam menyelesaikan konflik Palestina-Israel.

"Gaza adalah milik rakyat Palestina, bagian yang tak terpisahkan dari wilayah Palestina. Gaza bukan alat tawar-menawar politik, apalagi objek hukum rimba," tegas Guo.

China menegaskan bahwa penyelesaian konflik ini harus berlandaskan keadilan dan hukum internasional, bukan melalui pemaksaan atau penguasaan sepihak.