Seorang perempuan berdoa di Sungai Gangga saat festival Maha Kumbh Mela di India
INDOZONE.ID - Ratusan juta peziarah menjalani ritual di sungai-sungai suci saat festival Kumbh Mela di India. Festival yang berlangsung selama enam minggu ini dipercaya oleh umat Hindu bisa mendapatkan pengampuan dosa.
Pihak setempat memperkirakan ritual berenang pertama, yang jatuh pada Senin (13/1/2025) di kota Prayagraj di negara bagian utara Uttar Pradesh, akan menarik lebih dari 2,5 juta pengunjung.
Kemudian dilanjutkan dengan “mandi kerajaan” pada Selasa, 14 Januari 2025, yang diperuntukkan bagi para petapa. Mereka meyakini bahwa mandi ini akan mengampuni dosa-dosa mereka dan memberikan keselamatan dari siklus kehidupan dan kematian.
"Saya merasa sangat gembira," kata Surmila Devi, salah satu umat Hindu yang mengikuti festival ini.
"Bagi saya, ini seperti mandi dengan madu," kata dia lagi.
Baca Juga: Topan Fengal Melanda India dan Sri Lanka, Tewaskan 19 Orang
Festival ini juga dikenal sebagai Festival Teko Besar. Acara keagamaan ini menarik lebih dari 400 juta pengunjung, baik warga India maupun wisatawan.
Massa berbaris menuju tempat mandi untuk menanti matahari terbit di pertemuan tiga sungai suci, Gangga, Yamuna, dan Saraswati.
Mereka melangkah maju ke arah tepi perairan di tengah kabut pagi musim dingin sambil melantunkan doa-doa seperti Har Har Mahadev dan Jai Ganga Maiyya yang bertujuan untuk memuji dewa-dewa Hindu, Dewa Siwa dan Ibu Gangga, yang merupakan personifikasi sungai paling suci di India, Sungai Gangga.
Para biksu Hindu membawa bendera-bendera besar dari sekte mereka masing-masing.
Pemandangan peziarah melakukan ritual di Sungai Saraswati saat Festival Maha Kumbh Mela di India.
Baca Juga: Pekerja Amazon di India Bergabung Dalam Aksi Mogok Black Friday, Apa Dampaknya?
Sementara traktor yang diubah menjadi kereta perang digunakan untuk membawa dewa Hindu seukuran manusia di belakang mereka ditemani oleh gajah-gajah.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Al Jazeera