Kategori Berita
Media Network
Sabtu, 30 NOVEMBER 2024 • 10:15 WIB

Pekerja Amazon di India Bergabung Dalam Aksi Mogok Black Friday, Apa Dampaknya?

Para Anggota AIWU dan Pendukungnya Gelar Protes di New Delhi Menuntut Perbaikan Upah dan Kondisi Kerja di Amazon India, Jumat

INDOZONE.ID - Para pekerja Amazon di India ikut serta dalam aksi mogok kerja untuk menuntut kenaikan upah dan perbaikan kondisi kerja, tepat saat perusahaan menghadapi periode belanja Black Friday, salah satu momen belanja paling sibuk sepanjang tahun.

Sekitar 200 pekerja gudang dan pengemudi pengiriman berunjuk rasa di New Delhi, membawa spanduk bertuliskan “Make Amazon Pay”.

Beberapa peserta aksi mengenakan topeng dengan wajah pendiri Amazon, Jeff Bezos, sebagai simbol perlawanan terhadap praktik perusahaan yang berbasis di Seattle tersebut.

Aksi mogok ini tidak hanya terjadi di India, tetapi juga di beberapa negara lain. Para pekerja di berbagai gudang Amazon menyuarakan tuntutan serupa: kenaikan upah, perbaikan kondisi kerja, serta hak untuk membentuk serikat pekerja.

Di India, Manish Kumar, seorang pekerja gudang berusia 25 tahun, menyatakan bahwa gaji pokok mereka hanya sebesar ₹10.000 atau sekitar Rp1.860.000 per bulan.

Ia menegaskan bahwa jumlah tersebut sangat tidak mencukupi dan idealnya dinaikkan menjadi ₹25.000 atau sekitar Rp4.650.000. “Selain gaji rendah, kami juga bekerja dalam tekanan tinggi,” tambahnya.

Baca Juga: Korea Selatan Dilanda Hujan Salju Lebat, Empat Nyawa Melayang

Menurut Nitesh Das, seorang pemimpin serikat pekerja, aksi mogok ini dilakukan agar pemerintah lebih serius menangani persoalan pekerja.

Serikat pekerja Amazon India juga merencanakan protes serupa di wilayah lain, termasuk negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Jerman, Jepang, dan Brasil.

Mereka mendesak Amazon untuk memberikan gaji yang adil, menghormati hak pekerja, dan menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan.

Sementara itu, Amazon merespons tuduhan ini dengan menyebut aksi para pekerja sebagai upaya untuk “menyebarkan informasi yang salah”.

Dalam pernyataan resmi, perusahaan mengklaim telah menyediakan fasilitas kerja yang modern, aman, dan kompetitif. Amazon juga menyoroti kontribusinya dalam menciptakan lebih dari 1,5 juta lapangan kerja secara global.

Namun, kenyataan di lapangan berbeda. Pada Juni 2023, Komisi Hak Asasi Manusia Nasional India mengeluarkan pemberitahuan kepada Amazon setelah laporan media menyebutkan bahwa para pekerja dipaksa bekerja tanpa istirahat di tengah cuaca panas ekstrem.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: The Korea Times

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Pekerja Amazon di India Bergabung Dalam Aksi Mogok Black Friday, Apa Dampaknya?

Link berhasil disalin!