Jelang Peringatan 7 Oktober, Ribuan Orang di Belahan Dunia Ikut Serta dalam Aksi Pro-Palestina

Orang-orang menghadiri sebuah protes di Roma, Sabtu, 5 Oktober 2024. Massa pro-Palestina turun ke jalan dalam pawai tanpa izin di pusat kota Roma, dua hari menjelang peringatan pertama 7 Oktober.

INDOZONE.ID - Pada Sabtu (5/10/2024), polisi di Roma menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan demonstrasi yang berubah menjadi kekerasan.

Aksi ini terjadi saat puluhan ribu orang turun ke jalan di berbagai kota besar di Eropa dan seluruh dunia, untuk mendukung Palestina dan menyerukan gencatan senjata menjelang peringatan serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu.

Demonstrasi besar ini direncanakan berlangsung di sejumlah kota di Eropa, termasuk puncaknya pada Senin (7/10/2024), yang bertepatan dengan peringatan setahun serangan tersebut.

Di Roma, protes dimulai dengan damai, tetapi ketegangan meningkat ketika sekelompok kecil pengunjuk rasa mencoba membawa massa ke pusat kota, meski dilarang oleh otoritas setempat karena alasan keamanan.

Baca Juga: Australia Perketat Keamanan Jelang Demonstrasi Pro Palestina pada 6-7 Oktober

Sekelompok demonstran berpakaian serba hitam dan menutupi wajah mereka, mulai melemparkan botol dan bom kertas ke arah polisi. Polisi menanggapi dengan gas air mata dan meriam air, memaksa kerumunan untuk membubarkan diri.

Sementara itu, di London, ribuan pengunjuk rasa berkumpul di Russell Square di bawah pengawasan polisi yang ketat. Beberapa demonstran berencana menargetkan institusi dan perusahaan yang mereka tuduh terkait dengan Israel, seperti Barclays Bank dan British Museum.

Demonstrasi pro-Palestina juga berlangsung di kota-kota besar lain seperti Paris dan Hamburg, di mana ribuan orang berunjuk rasa damai.

Di Paris, pengunjuk rasa menunjukkan solidaritas terhadap Palestina dan Lebanon dengan membawa poster bertuliskan "hentikan genosida" dan "bebaskan Palestina".

Baca Juga: Presiden Palestina Desak PBB untuk Segera Hentikan Perang di Gaza

Di berbagai bagian dunia, termasuk Amerika Serikat, Afrika Selatan, dan India, aksi serupa digelar untuk mendukung Palestina.

Unjuk rasa ini menjadi cerminan meningkatnya perhatian global terhadap konflik di Timur Tengah, terutama setelah serangan Hamas setahun lalu yang menyebabkan eskalasi kekerasan di wilayah tersebut.