Sementara itu, Pemerintah Belgia menganggap serius hal ini karena jika uang ditukar dengan adopsi, hal itu dapat dianggap sebagai perdagangan anak.
Konsul Vanhover telah berbicara kepada Direktur Biro Eropa.
“Saya bertemu dengan Direktur Kementerian Kesehatan dan Sosial tahun lalu dan mengangkat masalah ini, namun saya tidak mendapatkan hasil apa pun. Pemerintah Korea melangkah maju dan menyarankan duta besar Korea untuk Belgia untuk menghentikan (intervensi broker), tapi tidak ada tindakan yang diambil,” protesnya keras.
Kecurigaan terhadap pejabat yang menerima suap dari biaya adopsi juga disebutkan.
Pasalnya, Komisi terkait adopsi adalah ilegal menurut hukum domestik pada saat itu.
Keputusan Pemberlakuan Undang-Undang Adopsi Khusus yang disahkan pada tahun 1977 menetapkan bahwa ‘agen adopsi dapat menerima kompensasi untuk seluruh atau sebagian biaya yang dikeluarkan dalam mediasi adopsi dari calon orang tua angkat.’ Artinya, hanya penghematan biaya aktual yang mungkin dilakukan.
Selama wawancara, Konsul Vanhover juga menyebutkan rumor di Belgia bahwa pejabat tinggi pemerintah Korea ikut menanggung biaya adopsi. Ada tekanan mengenai apakah ada semacam kartel antara perusahaan swasta dan pemerintah.
Namun, Direktur Koo Joo yang saat itu bertemu dengan Vanhove hanya menyarankan agar Konsul Belgia untuk Korea tersebut dapat menemui langsung Direktur Biro Perempuan dan Anak Kementerian Kesehatan dan Sosial, yang bertanggung jawab langsung terhadap masalah ini dan membicarakannya.
Pada tanggal 27 Juni 1977, Konsul Vanhover bertemu dengan Direktur Departemen Perempuan dan Anak Kementerian Kesehatan dan Sosial dan mengeluhkan hal serupa.
Karena tidak ada tindakan lebih lanjut, kasus tersebut dibawa ke Kementerian Luar Negeri, bukan Kementerian Kesehatan dan Sosial setahun kemudian, dan dikirim kembali ke Kementerian Kesehatan dan Sosial.
Direktur Biro Perempuan dan Anak Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan bertemu dengan Konsul Vanhover keesokan harinya dan mengatakan, “Masalah adopsi anak yatim piatu adalah proyek tingkat swasta. Pemerintah Korea tidak terlibat. Kalau ada broker yang memungut komisi, itu masalah Belgia".
Setelah itu, masalah tersebut tidak terselesaikan dan adopsi internasional semakin meluas.
Menurut dokumen laporan Blue House yang ditulis oleh Kementerian Kesehatan dan Sosial pada tahun 1988 yang dilaporkan tahun lalu, mengungkap empat lembaga adopsi menerima biaya adopsi sebesar US$1,450 dan tiket pesawat per anak dari orang tua angkat.
Sebagai tambahan biaya tunjangan anak, mereka juga menerima biaya penempatan tambahan sebesar US$3.000 hingga US$4.000.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Hankyoreh