Truk UNRWA melintasi perbatasan antara Mesir dan Palestina (Reuters/Amr Abdallah Dalsh)
INDOZONE.ID - Lembaga bantuan PBB untuk Palestina (UNRWA) mengungkap kini tengah alami krisis keuangan karena tidak memperoleh dana bantuan.
Bahkan untuk bulan April mendatang, UNRWA diprediksi akan defisit keuangan jika tidak ada yang berdonasi.
"Operasi kami akan mulai terkendala mulai Maret, tetapi April akan benar-benar menjadi bulan di mana kami akan berada di bawah arus kas negatif yang dalam, dalam, dalam," kata Philippe Lazzarini, ketua UNRWA.
Dampak dari arus kas negatif ini akan berpengaruh terhadap kemampuan lembaga untuk beroperasi.
Baca Juga: PBB Sebut Kapal Pengangkut Bantuan Makanan Untuk Gaza Milik UNRWA Ditahan Di Pelabuhan Israel
Di sisi lain, UNRWA merupakan lembaga bantuan terbesar yang memberikan layanan kesehatan, pendidikan dan lainnya di Gaza ketika perang Gaza kembali meletus.
Saat ini hanya Irlandia yang berdonasi sekitar 20 juta Euro. Lazzarini juga meminta negara-negara lainnya untuk berhenti menangguhkan pendanaan dan mendukung UNRWA.
"Pada saat yang berbahaya seperti itu, tidak dapat dibayangkan membiarkan UNRWA runtuh," kata Menteri Luar Negeri Irlandia, Michael Martin.
Sementara itu, beberapa negara pendonor lainnya seperti Inggris dan Amerika tetap akan menahan bantuan sampai penyelidikan tuduhan Israel mengenai keterlibatan anggota UNRWA dalam serangan pada 7 Oktober selesai.
Penulis: Gina Nurulfadilah
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters