Cerita Petugas KPPS yang Kerap di Bully Gegara Konten Viral

Petugas KPPS melayani warga yang datang ke TPS untuk menyalurkan hak suaranya

INDOZONE.ID - Ambos, salah satu warga Bacukiki Barat yang menjadi Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kota Parepare Sulawesi Selatan, mengisahkan pengalamannya menjadi petugas KPPS.

Mulai dari warga yang kerap menanyakan rencananya ke dealer untuk membeli mobil baru, hingga menanyakan tempat liburan di luar negeri yang akan di kunjungi setelah tugas menjadi KPPS nya selesai.

"Mungkin gara-gara konten lucu-lucuan yang viral di medsos, memang sih merasa sedikit terganggu, tapi saya diamkan saja," ujar Ambos.

Baca Juga: 2 Hari Pasca Pencoblosan, Pesawat di Puncak Papua Ditembak OTK

Tidak hanya jadi bahan ejekan akibat konten lucu tentang anggota KPPS yang banyak berseliweran di media sosial. Ambos juga kerapa harus bersabar saat melayani warga yang datang ke TPS untuk menyalurkan hak pilihnya.

"Awalnya saya di bagian kotak suara, menunjukkan tempat surat suara yang sesuai dengan surat suara yang sudah dicoblos, kadang kalau diarahkan malah ada yang marah," beber Ambos sambil berusaha tersenyum.

"Kadang di bentak, memangnya saya buta warna, memangnya saya bodoh dan banyak lagi kalimat menyakitkan," lanjut Ambos.

Tidak hanya Ambos yang kerap berurusan dengan beberapa warga yang datang ke TPS.

Baca Juga: Menteri-Menteri Israel Sepakat Tolak Rencana Amerika Bentuk Negara Palestina

Salah satu rekan Ambos yang bertugas mencelupkan jari warga setelah mencoblos juga harus bersabar karena beberapa warga enggan mencelupkan jari secara sempurna kedalam tinta.

"Ada yang marah kalau jarinya di celupin, maunya asal ada tanda di ujung jari sudah cukup, karena katanya kotor," pungkas Ambos.

Ambos sendiri mengaku kapok menjadi anggota KPPS, apalagi dirinya harus tetap siaga berada di TPS meski hingga dini hari.