Ilustrasi senjata bawah laut dari kapal selam Korea Utara. (Freepik)
INDOZONE.ID - Menindaklanjuti publikasi Korea Utara yang menyatakan telah melaksanakan uji sistem senjata nuklir bawah laut, Kantor Kepresidenan Korea Selatan menyatakan bahwa berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, mereka menganggap bahwa adanya kemungkinan klaim Korea Utara adalah berlebihan dan dibuat-buat.
“Pada uji tersebut, diasumsikan senjata nuklir ini semacam torpedo, namun sangat kecil kemungkinannya bahwa itu adalah sistem propulsi nuklir. Tidak ada pengembangan reaktor nuklir kecil yang dapat masuk ke dalam torpedo dengan diameter satu meter atau kurang”, jelasnya seperti yang dikutip Naver.
Baca Juga: Putin akan Kunjungi Kim Jong Un di Korea Utara, Ada Apa?
Kantor Kepresidenan Korea Selatan mengatakan bahwa Korea Utara tidak merilis data berupa foto sehingga verifikasi atas kebenarannya sangat terbatas.
Selain itu, Korea Selatan saat ini akan terus memantau perkembangan senjata nuklir bawah laut milik Korea Utara dan memperkuat pertahanan kapal selam bersamaan dengan struktur dari pelabuhan itu sendiri.
“Terlepas dari kebenaran kalim Korea Utara, militer kami terus melacak dan memantau perkembangan sistem senjata bawah laut Korea Utara seperti torpedo nuklir dan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBMs) menggunakan gabungan inteliejn, pengawasan, dan pengintaian ROK-US. Militer kami memiliki kemampuan serangan yang laur biasa terhadap pangkalan peluncuran sistem senjata jika terjadi keadaan darurat, dan akan meningkatkan kekuatan anti-kapal selam juga struktur pertahanan pelabuhan”, tegasnya.
Kantor Kepresidenan Korea Selatan juga menambahkan bahwa ia akan mempercepat pembangunan sistem pertahanan yang kompleks dan berlapis-lapis untuk merespon kemampuan rudal Korea Utara yang semakin canggih.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Naver