Ilustrasi rig minyak mentah lepas pantai. (Pixabay/12019).
INDOZONE.ID - Konflik yang terjadi di timur tengah nyatanya berpengaruh terhadap perdagangan internasional khususnya minyak bumi. Per Selasa (9/1/2024), minyak bumi mengalami kenaikan hingga 2%.
Tak hanya itu, pasokan terbesar yang ada di negara Libya juga berhenti menyuplai minyak. Imbasnya, minyak terus menanjak. Melansir laporan dari Reuters, Minyak mentah berjangka Brent naik 1,9% dari 1,47 $ ke 77,59 $. Sementara minyak mentah West Texax Intermediate (WIT) naik 2,1% dari 1,47$ ke harga 72,24$.
Sementara itu, Israel tetap akan melanjutkan agresi militernya di Gaza hingga 2024. Keputusan ini tentunya memicu kehawatiran konflik akan terus meluas dan menganggu pasokan minyak dunia.
Baca Juga: Anggota Dewan Keamanan PBB Turun Tangan, Minta Houthi Yaman Stop Serang Kapal Di Laut Merah
Di sisi lain, kelompok Houthi Yaman memblokir jalur Laut Merah sebagai aksi dukungan terhadap Palestina. Houthi mengultimatum akan menembak kapal-kapal yang bersekutu dengan Israel yang melintasi wilayah tersebut.
Akibatnya, banyak dari perusahaan minyak yang berlayar menuju terusan Suez menghindari rute tersebut. Dampaknya kapal pengangkut tekendala dan harus melalui rute yang lebih panjang serta memakan biaya yang lebih besar.
Brent dan WTI melaporkan pada hari Senin masing-masing mengalami kerugian di angka 3% dan 4%. Hal ini terjadi setelah adanya Arab Saudi menurunkan harga jual minyak. Kondisi tersebut juga mendorong kehawatiran penawaran dan permintaan.
Baca Juga: Di Tengah Konflik Gaza, Israel Peringatkan Akan Serang Suriah dan Lebanon
Sementara itu di Amerika, produksi minyak mentah akan meningkat dan mencapai rekornya dalam dua tahun mendatang walaupun peningkatan ini akan terasa lambat. Produksi akan meningkat dari 290 ribu barel minyak per hari menjadi 13.21 juta barel perhari tahun ini.
Menurut laporan American Patroleum Institute pada Selasa kemarin, stok minyak mentah turun di angka 5,2 juta bael dalam satu pekan yang berakhir di 5 Januari 2024.
Penulis: Gina Nurulfadilah
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters