Anggota Dewan Keamanan PBB saat melakukan pertemuan membahas konflik Israel dan Hamas Palestina.
INDOZONE.ID - Anggota Dewan Keamanan PBB meminta kelompok Houthi Yaman untuk menghentikan serangan terhadap kapal-kapal yang melewati kawasan Laut Merah dan Teluk Aden. Mereka menyebut aksi penyerangan ini dilakukan secara tidak sah dan telah mengganggu stabilitas pelayaran serta perdagangan internasional.
Mereka juga menuntut kapal Galaxy Leader milik Jepang dibebaskan. Kapal ini kabarnya disita dan ditahan oleh Houthi karena berafiliasi dengan Israel pada 19 November 2023.
Beberapa anggota PBB juga mendesak dewan keamanan untuk mengambil sikap terhadap aksi penyerangan yang dilakukan oleh Houthi Yaman.
"Serangan ini menimbulkan implikasi serius bagi keamanan maritim, pelayaran dan perdagangan internasional," kata Chris Lu, perwakilan Amerika Serikat untuk PBB.
Aksi penyerangan kelompok Houthi Yaman terkait dengan perang di Gaza. Kelompok tersebut mengklaim serangannya akan terus menyasar kepada kapal-kapal yang berhubungan dengan Israel. Tindakan ini disebut sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan Hamas di Palestina.
Menghadapi situasi ini, pada bulan lalu Amerika membentuk koalisi bersama 20 negara lainnya untuk pertahanan atas penyerangan Houthi di kawasan Laut Merah. Amerika dilaporkan telah melancarkan serangan pada Minggu (31/12/2023) kemarin. Kapal perangnya menenggelamkan speed boat milik Houthi dalam serangan tersebut.
Amerika beserta koalisinya juga menuding bahwa ada Iran di balik aksi serangan Houthi Yaman. Namun tuduhan ini dibantah oleh pihak Iran.
Baca Juga: Australia Setengah Hati Dukung AS Gempur Houthi Yaman yang Bela Palestina, Kirim Personel tapi...
Di sisi lain, Duta Besar Rusia, Vassily Nebenzia meminta kelompok Houthi untuk meringankan tindakan apa pun yang mengancam kapal serta kru. Nebenzia juga mengomentari tindakan Houthi ini merupakan buntut dari konflik Gaza yang terus memanas. Ia juga menyeret Amerika atas kerugian ini karena menghentikan resolusi gencatan senjata antara Israel dan Palestina.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters