Kategori Berita
Media Network
Senin, 21 AGUSTUS 2023 • 11:20 WIB

Geram dengan Aksi Pembakaran Al Quran, Iran Panggil Diplomat Swedia dan Denmark

Warga Denmark ramai-ramai mengecam aksi politikus sayap kanan, Rasmus Paludan, yang membakar Al Quran di depan masjid di Copenhagen pada Jumat pekan lalu.

INDOZONE.ID - Kementerian Luar Negeri Iran telah memanggil dua diplomat dari Swedia dan Denmark, pada Minggu (20/8/2023) secara terpisah terkait dengan insiden penistaan Al Quran yang masih berlangsung

Departemen HAM dari Kementerian tersebut dengan tegas mengutuk tindakan biadab dan merendahkan yang terus-menerus terjadi, yang telah menghina kitab suci umat Islam di kedua negara Eropa tersebut.

Baca Juga: Swedia Bakal Tinjau UU Ketertiban Umum Pasca Serangan Terhadap Al Quran

Pernyataan ini disampaikan melalui kantor berita IRNA. Tindakan ini disorot dalam konteks pernyataan baru-baru ini dari Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran, yang menganggap bahwa mendukung tindakan jahat dan penistaan terhadap Al Quran adalah sebagai bentuk peperangan terhadap dunia Islam.

Pihak Kementerian juga menekankan bahwa kebebasan berekspresi harus diimbangi oleh kewajiban dan tanggung jawab tertentu.

Selain itu, mereka juga mengingatkan dua diplomat tersebut agar mematuhi kewajiban internasional sebagaimana diatur dalam pasal 19 dan 20 dalam Kovenan Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik.

Baca Juga: Kelompok Islamfobia Denmark Gelar Aksi Bakar Al Quran di Depan Dubes Mesir dan Turki

Dalam beberapa bulan terakhir, Swedia dan Denmark telah dihadapkan pada serangkaian peristiwa pembakaran Al Quran oleh kelompok ekstremis sayap kanan, yang dilakukan di bawah pemantauan aparat pemerintah.

Tindakan-tindakan ini telah memicu kemarahan di seluruh komunitas Muslim dunia.

Salwan Momika, seorang aktivis anti-Islam di Swedia, baru-baru ini melakukan pembakaran Al Quran di depan Kedutaan Besar Iran di Stockholm. Saat melakukan tindakan tersebut, ia bahkan disiram oleh seorang perempuan.

Sebagai tanggapan terhadap insiden-insiden tersebut, Iran telah memanggil perwakilan kedua negara Eropa ini pada pertengahan Juli.

Duta Besar Denmark dihubungi pada 22 Juli, sehari setelah demonstran sayap kanan membakar salinan Al Quran di depan Kedutaan Besar Iran di Kopenhagen. Pemanggilan kedua terjadi pada 7 Agustus setelah pembakaran Al Quran kembali terjadi di negara Skandinavia tersebut.

Baca Juga: Sikapi Pembakaran Al-Quran di Swedia, Dewan HAM PBB Gelar Pertemuan Darurat Pekan Depan

Sejalan dengan itu, perwakilan Swedia juga dipanggil pada 21 Juli. Saat itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, menegaskan bahwa pemerintah Swedia memiliki tanggung jawab penuh atas konsekuensi dari tindakan yang memprovokasi perasaan umat Muslim karena membiarkan penistaan terhadap Al Quran terjadi.

Pada awal Juli, Iran mengumumkan bahwa mereka tidak akan mengirim duta besar baru ke Swedia setelah masa jabatan duta besar sebelumnya berakhir.

Keputusan ini diambil sebagai tanggapan terhadap kebijakan pemerintah Swedia yang memungkinkan penistaan terhadap Al Quran.

Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, mengumumkan melalui Twitter bahwa proses penempatan duta besar baru untuk Swedia telah dihentikan sebagai respons terhadap tindakan pemerintah Swedia yang membiarkan penistaan terhadap Al Quran terjadi.

Sebelumnya, Warga Denmark ramai-ramai mengecam aksi politikus sayap kanan, Rasmus Paludan, yang membakar Al Quran di depan masjid di Copenhagen pada Jumat pekan lalu.

Kecaman Tesebut terdengar nyaring di kawasan ibu kota Denmark tersebut. Seorang ilmuwan di Copenhagen, Ane Andresem, mengatakan bahwa Paludan melakukan itu hanya untuk membuat orang kesal.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Anadolu

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Geram dengan Aksi Pembakaran Al Quran, Iran Panggil Diplomat Swedia dan Denmark

Link berhasil disalin!