INDOZONE.ID - Iran memutuskan untuk tidak mengirimkan duta besar (dubes) mereka ke Swedia, sebagai bentuk protes atas insiden pembakaran Al-Qur'an di Stockholm. Padahal, sebelumnya Iran telah menyiapkan dubes baru yang telah dilantik untuk bertugas menggantikan dubes lama yang masa tugasnya sudah berakhir.
"Pengiriman dubes baru ke Swedia sudah dihentikan karena tindakan pemerintah Swedia yang mengizinkan penodaan Al-Quran yang suci," ujar Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, dalam pernyataan tertulis yang dikutip Senin (3/7/2023).
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Iran telah menyatakan bahwa Iran tidak berniat untuk mengirimkan dubes baru ke Swedia. Keputusan tersebut dilakukan setelah seluruh prosedur penunjukkan dubes dilakukan oleh pemerintah Iran.
Baca Juga: 8 Fakta Pria di Lubuklinggau Robek-Buang Al Quran, Sering Bikin Onar hingga Pakai Narkoba
“Meskipun prosedur administratif untuk pengiriman duta besar baru Republik Islam Iran ke Swedia telah selesai, Kementerian Luar Negeri saat ini tidak memiliki rencana untuk mengirim utusan baru ke negara ini karena penghinaan terhadap Al Quran di sana,” kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Iran yang dikutip kantor berita IRNA.
Kebijakan ini dilakukan Iran untuk memprotes pembakaran Al-Quran di luar sebuah masjid di Stockholm, pada Kamis (29/6/2023). Pemerintah Iran semakin murka, karena peristiwa itu dilakukan bertepatan dengan Idul Adha 1444 H.
Amir-Abdollahian dalam pernyataan sebelumnya mengatakan seluruh dunia Islam "mengutuk keras penghinaan terhadap kitab suci dan Al Quran" di ibu kota Swedia.
Hossein Amir-Abdollahian mengatakan, pemerintah Iran mengutuk keras penghinaan terhadap kitab suci Al-Quran tersebut. Iran pun menegur kuasa usaha Swedia di Teheran, untuk memprotes tindakan tercela itu.
Baca Juga: PKS Kutuk Pembakaran Al-Quran oleh Politisi Swedia Rasmus Paludan: Lukai Hati Umat Islam
"Ketika umat Islam sedang menunaikan ibadah haji, menghina kesucian mereka hanya menyebarkan kebencian dan kekerasan, mengeksploitasi prinsip kebebasan berekspresi," kata Kemlu Iran kepada perwakilan pemerintah Swedia.
Peristiwa pembakaran Al-Quran di Swedia bukanlah pertama kali terjadi. Sebelum peristiwa ini, pemimpin partai sayap kanan Denmark Stram Kure, Rasmus Paludan, membakar Al Quran di luar Kedutaan Besar Turki di Stockholm pada Januari 2023 lalu.
Hal ini pun dilakukan atas izin pemerintah, yakni aparat kepolisian setempat. Iran kemudian menyebut insiden itu sebagai upaya untuk memicu kebencian dan kekerasan terhadap Muslim.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: