Kategori Berita
Media Network
Sabtu, 21 JUNI 2025 • 19:05 WIB

Bikin Deg-degan, Konflik Iran dan Israel Disebut Bisa Picu Krisis

Kobaran api dan asap dalam serangan Iran ke Israel. (REUTERS/Rami Shlush)

INDOZONE.ID - Konflik Iran dan Israel yang dimulai sejak pekan lalu, makin memanas hingga hari ini.

Menilik eskalasi konflik antara Iran dan Israel, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, memperingatkan ada potensi krisis karena pertikaian dua negara tersebut.

Iran serang Ramat Gan, Israel. (REUTERS/Itai Ron)

Oleh sebab itu, Guterres memperingatkan Dewan Keamanan PBB soal potensi krisis dari konflik Iran dan Israel.

"Saat-saat ketika arah yang diambil tidak hanya akan membentuk nasib bangsa-bangsa, tetapi juga masa depan umat manusia. Ini adalah momen seperti itu," kata Guterres pada sidang darurat dewan tentang permusuhan antara Iran dan Israel, atas permintaan Aljazair, China, Pakistan, dan Rusia, dikutip dari ANTARA, Sabtu (21/6/2025).

Tak cuma krisis, Guterres pun memperingatkan soal bertambahnya jumlah korban jiwa dan kerusakan, baik bagi Iran maupun Israel.

Baca juga: Trump Ultimatum Iran Dua Minggu, Abaikan Upaya Damai Eropa

"Konfrontasi antara Israel dan Iran meningkat dengan cepat dengan korban yang mengerikan – menewaskan dan melukai warga sipil, menghancurkan rumah, lingkungan sekitar dan infrastruktur, serta menyerang fasilitas nuklir, " ujarnya

"Kita tidak sedang bergerak menuju krisis, kita sedang melaju cepat menujunya," ungkap Guterres.

Ia pun menambahkan, "Meluasnya konflik ini dapat memicu api yang tidak dapat dikendalikan oleh siapa pun."

Pentingnya Perjanjian Nonproliferasi Senjata Nuklir Jadi Landasan Global

Sementara itu, Guterres pun menekankan, betapa pentingnya untuk tetap berpatokan pada Perjanjian Nonproliferasi Senjata Nuklir (NPT). 

Perlu diketahui, tujuan utama perjanjian ini adalah untuk mencegah penyebaran senjata nuklir, mempromosikan pelucutan senjata secara global, serta menjamin hak setiap negara untuk mengembangkan dan menggunakan energi nuklir secara damai.

Baca juga: Konflik Iran Vs Israel Memanas, Kemenko Polkam Koordinasikan Pemulangan WNI

Guterres pun mendesak Iran untuk menghormati kewajiban-kewajibannyaberdasarkan perjanjian tersebut.

"Non-proliferasi adalah suatu keharusan untuk keselamatan dan keamanan kita semua," katanya.

"Dan Iran telah berulang kali menyatakan bahwa senjata nuklir bukan tujuan mereka. Mari kita akui adanya kesenjangan kepercayaan,” sambung Guterres.

Guterres menekankan, pentingnya diplomasi sebagai penyelesaian masalah nuklir, termasuk akses bagi inspektur Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

"Satu-satunya cara untuk menjembatani kesenjangan itu adalah melalui diplomasi untuk membangun solusi yang kredibel, komprehensif, dan dapat diverifikasi,” jelas Guterres.

"Mari kita bertindak secara bertanggung jawab dan bersama-sama untuk membawa (menyelamatkan) kawasan dan dunia kita dari ambang kehancuran," bebernya.

Baca juga: TNI Siapkan 34 Prajurit untuk Evakuasi WNI dari Iran dan Israel

Hingga kini, konflik Iran dan Israel telah merugikan kedua belah pihak. Israel melaporkan sedikitnya 25 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka karena serangan rudal Iran.

Di sisi lain, Iran menyebut 639 orang tewas dan lebih dari 1.300 orang luka-luka karena serangan Israel.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Antara

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Bikin Deg-degan, Konflik Iran dan Israel Disebut Bisa Picu Krisis

Link berhasil disalin!