Iran menyerang Ibu Kota Israel, Tel Aviv. (REUTERS/Gideon Markowicz)
INDOZONE.ID - Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) secara resmi mengumumkan pada Rabu lalu bahwa mereka telah menggunakan rudal superberat Sejjil dalam tahap ke-12 dari Operasi Janji Jujur.
Penggunaan senjata canggih ini mencerminkan perubahan mendalam dalam strategi militer Iran yang kini fokus pada penguatan daya pencegah terhadap ancaman eksternal, khususnya dari Israel.
Rudal Sejjil selama ini hanya ditampilkan dalam parade militer sebagai bentuk demonstrasi kekuatan, namun belum pernah digunakan secara nyata di medan konflik.
Penggunaan pertama kalinya di lapangan menjadi langkah strategis Iran dalam mengirim pesan keras kepada musuh-musuhnya.
Dinamai dari salah satu ayat dalam Al-Quran, Sejjil termasuk dalam kategori rudal balistik permukaan-ke-permukaan.
Baca juga: Mbah Tupon Lansia Buta Huruf digugat Rp 500 Juta di PN Bantul: Kulo Kaget, Mugi Sertifikate Wangsul
Rudal ini sepenuhnya dikembangkan oleh Organisasi Industri Dirgantara Iran. Mengandalkan bahan bakar padat, Sejjil dapat diluncurkan lebih cepat dibanding rudal berbahan bakar cair, sebuah keuntungan besar dalam konteks peperangan modern.
Dengan jangkauan sekitar 2.000 kilometer, Sejjil memungkinkan Iran menargetkan lokasi strategis jauh di wilayah musuh.
Keunggulan lainnya adalah kemampuannya bermanuver di luar dan dalam atmosfer, menjadikannya sulit dicegat oleh sistem pertahanan seperti Iron Dome.
"Secepat kilat, rudal ini mampu mencapai Tel Aviv dalam waktu kurang dari tujuh menit," ujar seorang analis pertahanan.
Dengan panjang 25 meter, diameter 1,25 meter, dan berat sekitar 2,3 ton, Sejjil dirancang membawa hulu ledak seberat hingga 700 kilogram, bahkan diperkirakan dapat membawa muatan nuklir.
Baca juga: Kronologi Guru Ngaji di Ponpes Ciamis Lecehkan Muridnya Sendiri: Sudah 10 Kali!
Sejjil pertama kali diuji coba pada tahun 2008, diikuti oleh pengembangan Sejjil-2 pada tahun 2009 dengan desain yang lebih akurat dan sistem kendali yang lebih presisi. Iran disebut-sebut telah memproduksi varian ini dalam jumlah besar.
Ketegangan antara Iran dan Israel terus meningkat sejak Jumat lalu. Menurut seorang pejabat militer Israel kepada CNN, Iran telah menembakkan lebih dari 400 rudal balistik dan sekitar 1.000 drone ke wilayah Israel, dengan 20 rudal di antaranya menghantam kawasan sipil.
Meski sistem pertahanan Israel bekerja keras untuk mencegat serangan tersebut, sejumlah rudal tetap berhasil melewati dan menghantam target di dalam negeri, menyebabkan kerusakan material yang parah di beberapa kota besar.
Konflik bersenjata antara dua negara ini telah memasuki hari ketujuh, dengan Iran secara terbuka menampilkan kemampuan militernya yang paling mutakhir sebagai bagian dari strategi pencegahan jangka panjang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Euronews.com