Berdasarkan data yang dihimpunnya, Hasto mengetahui salah satu transporter di Kota Yogyakarta, mengaku setiap hari mengumpulkan sampah sedikitnya 400 kg dari tiga RT di RW 07, Kelurahan Sosromenduran, Kemantren Gedongtengen. Termasuk didalamnya, sebagian titik di Malioboro yang notabene merupakan Kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta.
Kendati demikian, ia berharap, Pemkot Yogyakarta juga lebih memperhatikan nasib para transporter sampah. Diantaranya, dengan memberikan fasilitas Alat Pelindung Diri berupa masker dan sepatu booth, serta BPJS Ketenagakerjaan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung