Penurunan presentase kemiskinan itu disebut didorong oleh turunnya inflasi pangan yang meringankan beban rumah tangga.
Baca Juga: China Desak Bank Dunia dan IMF untuk Bantu Afghanistan di Tengah Krisis Ekonomi
Meski demikian, Bank Dunia menyoroti bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan dalam menciptakan lapangan kerja berkualitas.
"Tingkat pengangguran turun menjadi 4,8 persen pada Februari 2024, lebih rendah dari level sebelum pandemi. Namun, penciptaan lapangan kerja berkualitas masih tertinggal, dengan tingkat setengah pengangguran meningkat menjadi 8,5 persen," kata Bank Dunia dalam laporannya.
Meski dampak penuh dari berbagai kebijakan baru sulit diukur, pertumbuhan ekonomi diproyeksikan melambat rata-rata menjadi 4,8 persen pada 2025–2027.
Ketidakpastian kebijakan perdagangan global dan turunnya harga komoditas diperkirakan akan melemahkan perdagangan Indonesia dan mengurangi kepercayaan investor.
Stimulus ekonomi dan investasi melalui Danantara diharapkan dapat menjaga pertumbuhan Indonesia di tengah tantangan global.
Diperkirakan kemiskinan akan turun menjadi 11,5 persen pada 2027, meski defisit fiskal naik ke 2,7 persen dari PDB.
Risiko ketidakpastian perdagangan dan harga komoditas pun disebut tetap membayangi.
Penulis: Sekar Andini Wibisono Putri
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: World Bank