“Ia berhubungan dengan pihak lain mengenai rencananya untuk membunuh Presiden dan menggulingkan pemerintah Amerika Serikat,” ungkap FBI dalam pernyataan resmi.
“Dan ia membayar, setidaknya sebagian, sebuah pesawat nirawak dan bahan peledak untuk digunakan sebagai senjata pemusnah massal guna melakukan serangan,” lanjut pernyataan tersebut.
Lebih mengejutkan lagi, ada indikasi bahwa orang lain mengetahui rencana ini dan turut membantu Nikita.
Artinya, ini bukan sekadar fantasi berbahaya dari seorang remaja, tapi bisa jadi bagian dari upaya yang lebih besar dan terorganisir.
Nikita Casap sudah menjalani sidang pendahuluan pada 9 April 2025. Ia belum mengajukan pembelaan dan kini masih ditahan.
Sidang pembacaan dakwaan dijadwalkan pada 7 Mei 2025 mendatang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: ABC News