Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno.
INDOZONE.ID - Setelah Idul Fitri, gelombang pendatang baru ke Jakarta kemungkinan besar akan terjadi.
Mereka datang dengan harapan bisa menjadi lebih baik dengan beradu nasib di Ibu kota Indonesia.
Ilustrasi kemacetan kendaraaan saat momen mudik lebaran.
Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, menyatakan Jakarta membuka diri bagi siapa pun yang ingin datang ke ibu kota.
Dia bahkan menyebut, tidak akan ada operasi yustisi (kependudukan). Sebab, dia menyadari, bahwa Jakarta merupakan salah satu harapan untuk memperbaiki kehidupan.
"Bang Anung (Gubernur Jakarta, Pramono Anung) membuka diri, siapa pun mau ke Jakarta silakan. Kita tidak akan melakukan operasi yustisi (kependudukan). Karena, kita juga tahu bahwa Jakarta menjadi satu harapan," kata Rano kepada pers di Ragunan, Jakarta Selatan, dikutip dari ANTARA, Sabtu (29/3/2025).
Baca Juga: Hari Ini Puncak Arus Mudik Idul Fitri 1446 H, Polda DIY Tegaskan Hal Ini
Lantas, apa alasan Jakarta membuka diri pada pendatang baru? Ternyata, kebijakan itu berkaca dari Gubernur Pramono yang berasal dari Kediri, Jawa Timur, tetapi kini berkarier di ibu kota.
"Sama juga seperti Bang Anung kemarin bilang, dia dari Kediri memang bermimpi ingin ke Jakarta. Artinya apa? Silahkan masyarakat kita yang mau ke Jakarta," tutur Rano.
Namun, patut digarisbawahi, bahwa pendatang baru diimbau harus punya keterampilan jika ingin datang ke Jakarta supaya dapat mencari rezeki di ibu kota.
"Cuma memang kita imbau, jangan kosong-kosong. Artinya, kalau enggak punya keterampilan maka akan bersaing dengan masyarakat Jakarta. Artinya, keahlian (skill) itu menjadi penting. Jadi marilah kita bersama-sama membangun Jakarta," ucap Rano.
Sejatinya, kedatangan para pendatang ke Jakarta merupakan hal umum pada masa lebaran, terutama sesudah hari raya.
Baca Juga: Duh! Arus Mudik Sempat Padat Gegara Banyak Pemudik Tunggu Kebijakan One Way
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Antara