INDOZONE.ID - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin (14/10/2024), menyerukan agar pertempuran di Lebanon dan Gaza agar segera dihentikan, guna mencegah meluasnya konflik yang dapat berdampak global.
“Gencatan senjata yang diikuti proses perdamaian yang nyata adalah satu-satunya cara untuk memutus siklus kekerasan, kebencian, dan penderitaan," kata Filippo Grandi, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR).
Dalam pidatonya di awal pertemuan tahunan komite eksekutif UNHCR di Jenewa, Grandi mengecam anggapan bahwa peperangan dapat membawa perdamaian.
Menurutnya, hanya melalui gencatan senjata situasi ini bisa dihindarkan dari perang regional yang lebih luas.
Komentar Grandi muncul di tengah serangan Israel yang semakin intensif terhadap militan Hezbollah di Lebanon.
Baca Juga: Makin di Luar Batas, Israel Cegat Logistik PBB di Lebanon
Otoritas Lebanon melaporkan lebih dari 1.300 korban jiwa dan sekitar satu juta orang yang mengungsi sejak akhir September.
Hezbollah mulai melancarkan serangan ke Israel utara setahun lalu sebagai dukungan terhadap Hamas, setelah serangan Hamas yang memicu perang di Gaza pada 7 Oktober 2023.
Pertukaran serangan yang hampir terjadi setiap hari menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi dari kedua sisi perbatasan, bahkan sebelum eskalasi terbaru.
Bulan lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji akan menghancurkan Hezbollah agar warga Israel yang mengungsi bisa kembali ke rumah mereka.
“Kalian sudah melihat gambar-gambarnya dan mendengar jumlah korbannya; ratusan ribu orang terpaksa meninggalkan rumah mereka di Lebanon akibat serangan udara Israel,” ujar Grandi.
“Perbedaan antara warga sipil dan kombatan nyaris tak lagi ada.”
Grandi, yang baru kembali dari kunjungannya ke Lebanon dan Suriah, juga mengutuk serangan yang menargetkan pekerja kemanusiaan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com