Salah satu rekan dokter yang menjalani pendidikan PPDS Anestesi di RS Kariaradi mengungkap jam kerja mereka terlalu berat.
Jam kerja normal tanpa giliran jaga adalah 18 jam per hari. Bahkan, dokter PPDS harus melanjutkan operasi yang melebihi giliran jaganya.
Baca Juga: Korban Pengeroyokan Karena Aksi Heroik di SPBU Dapat BBM Pertamax Gratis Selama Setahun
Mengenai berita yang ramai beredar, UNDIP akhirnya buka suara. Pihaknya menyebut bahwa kasus perundungan yang terjadi hingga menyebabkan korban meninggal dunia tidak benar.
Melalui surat siaran persnya, disebutkan korban mempunyai masalah kesehatan yang dapat mempengaruhi proses belajar yang sedang ditempuh.
Pengelola Pendidikan Program Studi Anestesi menyebut telah memantau secara aktif perkembangan kondisi korban selama melakukan pendidikan.
Bahkan, Fakultas Kedokteran UNDIP telah menerapkan gerakan “zero bullying” untuk mencegah adanya perundungan dan kekerasan seksual sejak 1 Agustus 2023.
Melalui surat yang ditujukan pada Direktur Utama RSUP Dr. Kariadi Semarang, Kemenkes meminta penghentian sementara program studi anestesi.
Penghentian ini dilakukan karena adanya dugaan perundungan yang menyebabkan salah satu dokter bunuh diri.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: X @bambangsuling11