Warga Gunungkidul Usir Pelaku Pelecehan Terhadap 10 Anak di Bawah Umur

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak (iStock)

INDOZONE.ID - Sebanyak 10 murid TPA di salah satu Padukuhan di Kalurahan Ngloro, Saptosari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang guru.

Pelaku berinisial S (27), dia sudah menjadi guru mengaji korban sejak Bulan Ramadhan 2024 ini. Bahkan, pelaku diketahui memiliki dua orang anak.

PJ Lurah Ngloro, Subariman menyampaikan pelaku telah melakukan tindakan yang tidak senonoh pada sepuluh orang anak.

Baca Juga: Korban Dugaan Pelecehan Rektor UP Edie Toet Selesai Diperiksa, Ini yang Digali Polisi

“Yang bersangkutan melakukan hal tidak senonoh, tapi sebatas menggeser dan menyenggol, hanya sebatas itu,” katanya kepada wartawan pada Selasa (23/07/2024).

Ia menyampaikan, dalam kasus ini, warga sekitar telah mengadakan pertemuan bersama orang tua korban.

Para orang tua meminta pelaku agar meninggalkan kampung tempat tinggalnya. Hal tersebut agar anak tidak lagi merasa trauma.

“Yang bersangkutan diminta meninggalkan tempat 1x24 jam, alasan orangtua karena memikirkan psikologis anak, anak nanti ketakutan, apalagi ditanya orang lain,” ucapnya.

Baca Juga: Hari Ini! Polda Metro Periksa 2 Korban Dugaan Pelecehan Rektor UP Nonaktif Edie Toet

Dirinya menyampaikan bahwa, pelaku melakukan tindakan tidak senonoh tersebut kepada murid perempuan yang rata-rata masih berusia 12 tahun.

Untuk memulihkan trauma korban, dan tidak membuat korban terus mengingat kejadia dan perbuatan pelaku, mereka memutuskan untuk tidak melaporkan perbuatannya kepada polisi.

"Kami takut kalau dibicarakan, anak makin menyendiri. Kami juga telah meminta ke sekolah anak yang bersangkutan, agar murid lainya tidak ada yang membicarakan itu (pelecehan), kalau ada yang membicarakan itu supaya gurunya menjelaskan pembicaraan itu," katanya.

Saat ini pelaku disebut telah meninggalkan rumahnya, sementara anak dan istri pelaku masih tinggal di rumahnya.