INDOZONE.ID - Seorang Mahasiswi salah satu perguruan swasta di Jember berinisial AQ (23), warga Desa Andongsari, Kecamatan Ambulu, Jember, membuat laporan polisi di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Mapolres Jember, Selasa petang (9/7/2024).
Mahasiswi semester 8 jurusan Administrasi Publik itu gerah dan tak terima karena video dan fotonya disebar di medsos. Bahkan diberi keterangan tulisan dituding sebagai pelakor dan lonte.
Selain itu, mahasiswi itu juga difitnah suka berhubungan badan dengan banyak cowok yang berlatar belakang sebagai abdi negara. Dari tudingan fitnahan itu membuatnya resah, karena sampai terdengar di pihak rektorat kampus tempatnya kuliah.
Baca Juga: Sadis, Pria di Jaktim Disekap dan Disiksa Berbulan-bulan!
Saat dikonfirmasi usai membuat laporan polisi, AQ mengatakan terduga pelaku yang menyebarkan informasi dan mencemarkan nama baik dirinya adalah seorang perempuan berinisial N (20) warga Kabupaten Situbondo.
"Saya melaporkan terkait (dugaan) pencemaran nama baik, yang dilakukan pacarnya mantan saya. Kejadiannya sekitar sebulanan ini. Saya diviralkan lewat (medsos) Instagram, Tiktok, dan di (grup) WhatsApp," kata AQ saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.
"Saya (dituduh) memanfaatkan cowok-cowok terutama abdi negara. Saya difitnah ditiduri (mudah diajak berhubungan badan), kemudian saya dibilang menyebarkan aib itu untuk morotin uangnya," sambungnya.
AQ menduga adanya tudingan yang berujung pada dugaan pencemaran nama baik itu. Terkait persoalan cemburu si N, karena mantan pacarnya berinisial RB pernah menghubungi dan meminta balikan.
Baca Juga: Dor! Polisi Tangkap Pria Bergolok yang Viral Rampas Ponsel di Warteg Grogol
"Jadi sekitar bulan Maret 2024 kemarin, mantan saya yang sekarang berhubungan dengan N itu. Minta balikan sama saya, tapi tidak saya jawab dan tidak ada percakapan apapun. Setahu saya si N itu juga tidak kuliah, baru lulus SMA tahun kemarin dan kabarnya sekarang kerja bareng mantan pacar saya itu," ungkapnya.
Namun demikian, lanjutnya, akibat dugaan pencemaran nama baik yang dialami. Dirinya menjadi gerah dan bahkan tersebar informasi tidak benar yang sampai terdengar pihak kampus tempatnya kuliah.
"Dari kejadian ini, nama baik saya dan keluarga jadi tercemar, juga bahkan teman-teman mengecap saya pelakor dan lonte. Menurut saya ini merugikan," ujarnya dengan raut wajah gelisah dan sedih.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung