Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X.
INDOZONE.ID - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengaku prihatin atas kondisi PT Primissima, perusahaan tekstil yang terancam tutup.
"Sejak dulu, perusahaan ini selalu merugi dan tidak pernah berbenah diri seperti hidup segan mati tak mau. Dari dulu kok tidak pernah selesai. Jadi dari kami (Pemda) turut prihatin", ucap Sri Sultan HB X pada Selasa (9/7/2024) di Bangsal Kepatihan.
Lanjut Raja Keraton Yogyakarta menekankan pentingnya menyelesaikan permasalahan karyawan yang dirugikan akibat tunggakan gaji dan BPJS.
"Memang dari awal tidak tahu kenapa tidak diselesaikan. Jangan sampai karyawan itu dirugikan," tegas Sultan.
Saat ditanya apakah Pemda DIY akan kembali membeli saham perusahaan bidang produksi tekstil tersebut. Sultan mengaku tidak ada niatan untuk itu. Alasannya, agar tidak menambah beban bagi Pemda DIY.
"Kami enggak berani nawar lagi menjadi BUMD seperti sekitar 7-8 tahun yang lalu. Karena misal nanti diambil alih juga saya pusing juga," ucapnya.
Sebagaimana telah diketahui, beberapa waktu lalu karyawan PT. Primisima pun berunjuk rasa menuntut hak mereka yang diklaim belum dibayarkan selama berbulan-bulan.
Dari sejumlah karyawan tersebut, ada 15 orang karyawan yang belum dibayar gajinya dengan jumlah sekitar Rp108 juta beserta tunggakan BPJS dari 2020 silam.
Sebelumnya dikabarkan, baru-baru ini Kementerian BUMN telah memcatat ada 14 BUMN yang dinilai bermasalah salah satunya PT Primissima.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.