Kategori Berita
Media Network
Kamis, 28 MARET 2024 • 17:05 WIB

13 Pengedar Narkoba di Jogja Terungkap, Modusnya Lewat Medsos Sasar Anak Muda

Dalam kurun waktu satu bulan sebanyak 13 pengedar narkoba berhasil diungkap oleh jajaran Satresnarkoba Polresta Yogyakarta.

INDOZONE.ID - Dalam kurun waktu satu bulan (dimulai 22 Februari- 23 Februari 2024), sebanyak 13 pengedar narkoba berhasil diungkap oleh jajaran Satresnarkoba Polresta Yogyakarta.

Modus peredaran narkoba itu dijual melalui medsos (media sosial) yang menyasar anak muda. Hal tersebut pun disampaikan langsung oleh Kasatreskoba AKP Ardiansyah Rolindo Saputra dalam sebuah pernyataan.

"Rata-rata transaksinya menggunakan medsos (facebook). Pengedar ini bukan satu komplotan namun beda jaringan," kata Ardiansyah, Rabu (27/3/2024).

Para tersangka diamankan tersebut berasal dari wilayah Kota Jogja, Sleman, Bantul dan ada di Jawa Tengah.

Baca Juga: PSI: Kaesang Pangarep Akan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta Di Pilkada 2024

"Saat melancarkan aksinya, mereka inintidak memunculkan data diri asli (fake akun). Ya memang agak terselubung pergerakannya ketika ada orang inbox baru dikeluarkan barangnya," sambungnya.

Setelah bertransaksi, para tersangka meminta sejumlah uang selanjutnya mengirim barang berupa obat-obatan berbahaya (paling banyak obaya), itu ke pelanggan lewat orderan paket.

Dalam kurun waktu satu bulan sebanyak 13 pengedar narkoba berhasil diungkap oleh jajaran Satresnarkoba Polresta Yogyakarta.

Ada yang dijual per toples hingga kaplet. Artinya, baik penjual maupun pembeli hampir tidak pernah bertemu secara langsung.

"Karena itulah kita agak kesulitan dan akunnya itu pun kadang setelah dia ini (transaksi) langsung di end chat. Mereka (para tersangka) menjual obaya itu sesuai pesanan atau dipecah-pecah," bebernya.

Baca Juga: Pengacara Klaim Kasus Aiman Witjaksono Tuding Polisi Tak Netral Sudah Dihentikan

"Jadi tersangka bisa mengambil keuntungan dari pecahan itu dengan cara penjualannya tidak utuh 1000 (butir), justru dipecahnya ada yang per Rp30.000, per harga Rp100-200 ribu dan lain-lain," tandasnya.

Mirisnya, sasaran empuk penyalahgunaan obat berbahaya menurut keterangan tersangka mengelabuhi anak muda atau para pelajar. Mengingat harga obaya yang tergolong terjangkau.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Press Release

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

13 Pengedar Narkoba di Jogja Terungkap, Modusnya Lewat Medsos Sasar Anak Muda

Link berhasil disalin!