Gelombang panas menyerang Inggris, warga ke pantai (Rosi Meilani/Z Creators)
Musim panas merupakan musim yang paling dinanti bagi warga di negara empat musim seperti di Eropa, termasuk juga Inggris. Biasanya warga Inggris menyambut gembira musim panas karena bisa mendapat asupan sinar matahari yang jarang mereka temui di tiga musim lainnya.
Tapi berbeda rasanya kalau musim panasnya terlalu ekstrem, seperti yang terjadi beberapa hari belakangan ini.
Minggu-minggu ini Inggris dilanda heatwave alias gelombang panas yang cukup ekstrem. Menurut Tim Z Creators, Rosi Meilani yang tinggal di Inggris, suhu terpanasnya mencapai 40 derajat celcius. Di tempat tinggal Rosi, suhu pada Selasa (20/7/2022) mencapai 38 derajat celcius.
Selain Rosi, warga Indonesia bernama Tari yang tinggal di tepi pantai Kota Lowestoft memberikan gambaran suasana pantai pada Selasa (19/7/2022) siang, saat cuaca sedang panas-panasnya. Kawasan pantai yang biasanya banyak diburu saat musim panas, kali ini terlihat cukup lengang. Beberapa orang terlihat merapat ke pantai.
Tapi kebanyakan nampak berteduh di payung-payung pantai, atau menyewa Beach Hut, yaitu bangunan mungil berbahan kayu yang dibuat permanen untuk pengunjung berteduh.
Di supermarket-supermarket, pengelola memperbanyak stok es krim, ice cube, serta minuman dingin. Namun enggak sedikit juga yang stoknya sampai kosong. Kipas angin juga termasuk salah satu barang yang banyak dicari di musim ini.
“Selama di rumah, jendela dibuka lebar-lebar, kipas angin nyala terus, tidurnya di lantai, kebetulan lantai kayu, kalau tidur di kasur panasnya minta ampun. Rajin mandi, air dingin pula, bikin es campur hampir tiap hari,” ujar Titouk orang Indonesia yang tinggal di London.
Yang paling berat saat di tempat kerja. Kebetulan Titouk kerja di restoran Korea dengan aneka menu BBQ. Duh, terbayang betapa panasnya dapur restoran plus bakar-bakaran.
Di tempat tinggal Rosi, rumputnya enggak hijau lagi, dan berubah warna menjadi coklat karena kering akibat terbakar panas.
Di London Timur malah lebih parah lagi. Pada Selasa (19/7/2022) siang, sekitar tiga hektar ladang jagung dan semak belukar terbakar di area Upminster.
Badan prakiraan cuaca Inggris sudah memprediksi kondisi ini sejak beberapa hari lalu. Menurut mereka, puncaknya terjadi pada Senin (18/7/2022) dan Selasa (19/7/2022) lalu. Karena hal ini, banyak tindakan preventif yang dilakukan pemerintah Inggris.
Di antaranya pengaturan ulang waktu pengangkutan sampah. Kalau biasanya sampah diangkut siang hari, menjadi jam 6 pagi waktu setempat. Hal ini untuk menjaga petugas sampah dari sengatan gelombang panas pada siang hari.
Pemerintah wilayah juga mengimbau warganya untuk menutup tirai jendela. Warga juga diimbau untuk memperbanyak minum air putih agar terhindar dari dehidrasi.
Selain itu, untuk anak sekolah, diperbolehkan untuk tidak masuk sekolah pada Senin dan Selasa lalu.
“Sebetulnya Rabu hari terakhir siswa sekolah, setelahnya memasuki libur musim panas. Tapi karena panasnya minta ampun jadi pihak sekolah tidak mengharuskan siswanya masuk,” ujar Tari, orang Indonesia yang menjadi asisten guru di salah satu SD di Inggris.
Menurut Tari, di sekolah tempatnya bekerja enggak dilengkapi AC. Ruang kelas hanya dilengkapi sama kipas angin. Jadi besar kemungkinan hal ini akan membuat anak-anak enggak konsen dalam belajar. Mereka yang orang tuanya bekerja, juga akan kesulitan untuk pulang lebih cepat. Makanya, siswa tidak diwajibkan untuk masuk sekolah.
Karena gelombang panas yang luar biasa ini, sejumlah perusahaan juga memperbolehkan karyawannya pulang lebih awal. Ada pula yang mengizinkan untuk Work From Home atau WFH selama tiga hari gelombang panas.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: