Edy Rahmayadi. (Instagram/@edy_rahmayadi)
Sosok Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi belakangan ini tengah menjadi sorotan karena aksinya menjewer seorang pelatih biliar di depan banyak orang.
Pelatih biliar yang diketahui bernama Coki Aritonang tersebut dijewer di atas podium oleh Edy Rahmayadi.
Insiden tersebut terjadi pada Senin (28/12/2021) saat acara penyerahan bonus kepada para atlet dan pelatih yang berprestasi di PON XX di Rumah Dinas Gubernur Sumut.
Kala itu, Edy sedang memberikan kata sambutan kepada para atlet dan pelatihnya. Hampir semua orang di ruangan itu bertepuk tangan saat Edy berkata-kata.
Namun, Edy memergoki Coki yang tidak memberikan tepuk tangan saat dirinya berbicara. Saat itulah Coki dipanggil ke atas podium dan ditanyai oleh Edy. Edy lalu menjewer Coki dan menyebutnya tidak cocok menjadi pelatih.
Baca juga: Fakta Pelatih Biliar yang Dijewer Edy di Muka Umum, Berjasa Sumbang 12 Medali di PON Papua
"Pelatih tak tepuk tangan. Tak cocok jadi pelatih dia ini," lanjut Edy setelah menjewer kuping Coki.
"Berdiri yang benar kau. Sontoloyo!" sambung Edy.
Tersinggung dengan sikap Edy, Coki pun langsung turun dari podium dan meninggalkan ruangan.
Momen Edy menjewer pelatih biliar itu pun viral dan menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Edy Rahmayadi adalah Gubernur Sumut periode 2018-2023. Sebelum menjadi gubernur, Edy sempat menjabat sebagai Ketua Umum PSSI periode 2016-2020. Namun, ia baru mengundurkan diri dari jabatannya pada Januari 2019.
Rangkap jabatan yang dilakukannya ini pun sempat menjadi polemik. Namun, kini orang nomor satu di Sumut itu fokus menjadi gubernur.
Jauh sebelum itu, Edy yang berlatar belakang militer pernah memiliki jabatan mentereng. Edy pernah menjabat sebagai Komandan Yonif Linud 100/Prajurit Setia yang bermarkas di Namu Sira-Sira, Langkat, Sumatera Utara.
Sebelumnya, Edy juga pernah menjabat sebagai Pangkostrad menggantikan Jenderal TNI Mulyono yang kala itu telah menjadi KSAD.
Pada tahun 2018 lalu, nama Edy mendadak jadi perbincangan publik karena wawancaranya bersama presenter Aiman Witjaksono saat live di TV.
Kala itu, Edy tampil sebagai Ketum PSSI untuk membahas kekerasan yang mewarnai pertandingan sepak bola antar Persib melawan Persija.
Aiman bertanya apakah Edy merasa terganggu dengan rangkap jabatan yang dijalaninya.
"Apakah Anda terganggu ketika tugas Anda, tanggung jawab Anda menjadi Gubernur dan juga jadi Ketum PSSI?" tanya Aiman kala itu.
Namun, Edy menjawabnya dengan kalimat "Apa urusan Anda menanyakan itu?"
Edy kemudian mengatakan bahwa Aiman tidak punya hak untuk bertanya kepadanya terkait dua tugas yang diemban tersebut.
Edy Rahmayadi pada 2018 lalu pernah mengomeli wartawan saat wawancara terakit kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2018. Edy justru menyalahkan sikap wartawan.
Menurut Edy Rahmayadi, jika wartawan baik maka Timnas juga akan baik.
"Wartawan harus baik. Jadi kalau wartawannya baik, timnasnya juga baik," ujarnya kala itu.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: