Setelah mengumumkan dirinya terkena Covid-19, Presiden Prancis Emmanuel Macron dikritik oleh warganya sendiri.
Melansir dari AP News, Macron dianggap sebagai contoh yang buruk untuk negaranya yang kini telah berjuang mengalami pandemi tersebut. Bahkan ia juga disebut sebagai orang yang lalai karena melanggar perkataannya sendiri terkait untuk melakukan social distancing dan protokol kesehatan lainnya.
Hal itu dipicu dengan tindakan Macron sebelum dinyatakan positif Covid-19 yang terlihat melanggar pedoman pengendalian virus Prancis.
Salah satunya ketika ia berjabat tangan dan setengah memeluk kepala Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan, Angel Gurria, pada pertemuan Senin lalu. Meski menggunakan masker, namun jabat tangan yang terlalu dekat itu disebut tidak sesuai dengan aturan jaga jarak.
Baca Juga: Presiden Macron Akui Lalai dan Bernasib Buruk Sehingga Terkena Covid-19
Perwakilan dari kantor Macron pada hari Jumat pun telah mengakui bahwa langkah itu adalah "kesalahan". Bahkan, sang presiden sendiri telah mengakui hal itu adalah kelalaiannya sendiri.
“Terlepas dari semua yang saya terjangkit virus ini, mungkin, tidak diragukan lagi, karena momen kelalaian, momen nasib buruk juga,” kata Macron dalam video tersebut.
Macron mengatakan dia mengalami gejala yang meliputi sakit kepala, kelelahan, dan batuk kering. Dia berjanji untuk memberikan update harian dan benar-benar transparan tentang perkembangan dari kondisinya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: