Pandemi wabah virus corona belum juga usai di Indonesia membuat masyarakat semakin kesulitan hari per hari termasuk sopir bus pariwisata.
Mereka yang diwakili oleh asosiasi bus pariwisata bernama Perkumpulan Pengusaha Bus Pariwisata dan Rental Indonesia (Pebparindo) datang ke Polda Metro Jaya siang ini untuk menyampaikan aspirasinya karena merasa belum mendapat bantuan dari pemerintah.
Januari Iwan, Ketum Pebparindo bersama rekan-rekannya awalnya datang ke Polda Metro Jaya untuk meminta izin menggelar aksi konvoi bus pariwisata. Mereka ingin menggerakan hati pemerintah untuk melihat kesusahan hidup dari para sopir bus pariwisata saat ini merasa kesusahan di tengah wabah virus ini.
"Kita datang kemari untuk menyampaikan izin keramaian yaitu konvoi mobil bus pariwisata. Konvoi yang kami rencanakan hanya untuk membangkitkan jiwa atau bisnis tranportasi yang selama ini sudah dianggap mati suri akibat pandemi virus Covid-19 sekarang," kata Iwan kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (20/4/2020).
Mereka berencana menggelar acara konvoi itu pada 22 April 2020 mendatang. Lokasi konvoinya hanya di seputaran ruas jalan Jakarta Pusat.
"Kita rencana konvoi seputar Sudirman, Thamrin dan beberapa kantor pemerintahan salah satunya di OJK ya dengan estimasi 500 bus untuk konvoi keliling Jakarta," ungkap Iwan.
Meski begitu, dia juga mengetahui jika Kapolri Jenderal Idham Azis sudah mengeluarkan instruksi agar tidak menggelar acara dengan mengumpulkan masyarakat dalam jumlah yang banyak. Dia menyebut para sopir bus pariwisata hanya ingin menyuarakan aspirasinya karena wabah virus corona ini sangat berdampak kepada para sopir itu.
"Sangat terdampak. Untuk saat ini kita sudah satu bulan lebih mobil kita sama sekali tidak ada aktivitas," papar Iwan.
Setelah mengajukan permohonan ke Polda Metro Jaya, pihak kepolisian menangguhkan sementara atau tidak memberikan izin untuk acara tersebut karena pihak kepolisian masih berpedoman pada instruksi Kapolri.
Iwan menyebut pihaknya akan mengganti kegiatan aksi tersebut dengan memberikan bantuan kepada para sopir bus menggunakan dana yang awalnya digunakan untuk aksi tersebut.
Selain itu, untuk bantuan dari pemerintah sendiri dia menyebut banyak sopir bus tidak merasakannya.
"Ya sekarang kan mereka punya keluarga, punya kehidupan, selama ini mereka bekerja itu bayarannya hanya per trip. Secara pribadi kami perusahaan sudah bantu biaya logistik untuk kru kami tapi hak mereka dari pemerintah seperti yang dijanjikan belum ada yang menerima, belum ada sama sekali," kata Iwan.
"Ya kita harapkan pemerintah memberikan satu kebijakan atau perhatian ke para kami pengusaha tentang stimulus yang belum terealisasi dengan benar oleh pihak-pihak pembiayaan juga perhatiaan kru-kru kami dimana saat ini ada BLT untuk sopir tapi untuk bus pariwisata sama sekali seperti diabaikan," pungkas Iwan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: