INDOZONE.ID - Kebakaran hutan yang melanda kawasan elit Pacific Palisades, Los Angeles, California, menghanguskan kurang lebih 3.000 hektar lahan, dan ribuan rumah-rumah mewah yang berada di sana.
Kencangnya badai angin, membuat kebakaran meluas hingga ke Hollywood Hills. Kobaran api telah meluas hingga lebih dari 60 hektar di dekat Runyon Canyon yang ikonik, menjadikannya lokasi terbaru kebakaran hebat yang semakin tak terkendali, menimbulkan malapetaka di seluruh wilayah Los Angeles.
Seiring api yang terus bergerak cepat, memaksa lebih dari 100.000 penduduk setempat mengungsi dari rumah mereka.
Meski telah mengerahkan sekitar 5 pesawat tanker udara besar dan 10 helikopter yang bekerja secara aktif, petugas pemadam kebakaran mengaku kewalahan karena personel yang tidak cukup.
Kebakaran Los Angeles ini ramai menjadi sorotan publik di dunia. Bahkan disebut-sebut, sebagai salah satu kebakaran terbesar yang terjadi di Amerika Serikat.
Baca Juga: 5 Kabar Terkini Kebakaran di Los Angeles: Total Korban hingga Tanggapan Federal
Kerugian Capai Rp2.430 Triliun
Dilansir AccuWeather, berdasarkan analisis yang dilakukan, kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran di Los Angeles diperkirakan sekitar US$ 150 miliar atau setara dengan RP2.430 miliar rupiah.
Angka kerugian tersebut mencakup kerugian asuransi dan non-asuransi. Total kerugian itu naik drastis, dari estimasi awal sebesar US$57 miliar.
Pemerintah AS Tanggung 100 Persen Biaya
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan, pemerintah federal akan menanggung 100 persen biaya selama 180 hari, untuk penanganan kebakaran di Los Angeles, California.
"Mengingat besarnya bencana ini, saya berbicara dengan gubernur. Dia meminta apakah saya bisa meningkatkan pendanaan federal yang disahkan berdasarkan undang-undang ini dari 75 persen menjadi 90 persen," kata Joe Biden.
Biden menjelaskan, dana tersebut akan digunakan untuk berbagai hal seperti pembersihan puing-puing dan material berbahaya, tempat penampungan sementara, gaji, serta semua langkah yang diperlukan untuk melindungi nyawa dan properti.
Korban Jiwa Bertambah Jadi 11 Orang
Korban jiwa akibat kebakaran di Los Angeles bertambah menjadi 11 orang. Jumlah itu diperkirakan bisa meningkat.
Otoritas Medis Los Angeles mengatakan, 5 orang meninggal karena kebakaran Palisades, dan 6 lainnya disebabkan kebakaran di Eaton.
Berikut lima kebakaran yang terus meluas di wilayah Los Angeles.
- Kebakaran Palisades: Kebakaran terbesar terjadi antara Santa Monica dan Malibu. Area yang terbakar: lebih dari 17.000 hektar. Setidaknya 30.000 orang dievakuasi.
- Kebakaran Eaton: Kebakaran terbesar kedua yang terjadi di utara Pasadena. Area yang terbakar: lebih dari 10.000 hektar. Setidaknya lima kematian dilaporkan.
- Kebakaran Hurst: Dilaporkan di utara San Fernando. Area yang terbakar: 850 hektare.
- Kebakaran Lidia: Dilaporkan terjadi di perbukitan utara Los Angeles. Area yang terbakar: 350 hektar.
- Kebakaran Sunset: Dilaporkan terjadi di kawasan bersejarah Hollywood Hills dekat banyak landmark terkenal. Luas lahan yang terbakar: 50 hektare.
Netizen Sebut Kebakaran Los Angeles sebagai "Karma"
Kebakaran Los Angeles ramai menjadi perbincangan publik, khususnya para netizen di media sosial. Banyak dari mereka yang menyebut bahwa kebakaran itu sebagai karma Amerika Serikat terhadap Palestina.
Berikut beberapa komentar netizen Amerika terkait kebakaran yang terjadi di Los Angeles.
"When you support a genocide, Karma comes in like a wrecking ball (ketika kamu mendukung genosida, karma datang seperti bola penghancur)," tulis @chefRinz.
"Karma is the universe's way of ensuring that every action has a consequence, echoing the divine principle of justice (karma adalah cara alam semesta memastikan bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, menggemakan prinsip keadilan ilahi)," ungkap @MaryamSarabii.
"Carlifonia wild fires are literally karmageddon. Don’t interfere with God’s work, wind and fire belong to the almighty #FreePalestine (kebakaran hutan di California benar-benar seperti karma. Jangan ganggu pekerjaan Tuhan, angin dan api adalah milik yang mahakuasa)," sambung @wasilwah_.
"Some may call it wildfire, tragedy or accidental but it's not. It's a KARMA. Abusing mother nature to become super power and bombing other countries. No one knows in which form KARMA returns and today USA is helpless in front of Super Natural Power (beberapa orang mungkin menyebutnya kebakaran hutan, tragedi atau kecelakaan, tetapi bukan itu. Itu adalah KARMA. Menyalahgunakan alam untuk menjadi negara adikuasa dan mengebom negara lain. Tidak seorang pun tahu dalam bentuk apa KARMA kembali dan hari ini Amerika Serikat tidak berdaya di hadapan kekuatan supernatural)," tambah @Jayadeep333.
"Karma sets Hollywood on fire for burning the entire Gaza Strip (Karma membakar Hollywood karena membakar seluruh Jalur Gaza)," tambah @ClaudelGFX.
Baca Juga: Apa Penyebab Kebakaran Los Angeles? Mulai dari Cuaca hingga Kebijakan yang Error
Dikaitkan dengan Dukungan Amerika untuk Israel
Seperti yang diketahui, Amerika Serikat merupakan pendukung utama Israel. Bahkan, Amerika telah menjadi 'teman setia' Israel sejak merdeka pada 14 Mei 1948.
Sejak pengumuman Pentagon bahwa misi darurat akan dilakukan untuk menyalurkan bantuan ke Gaza, AS untuk sementara setuju untuk memberi Israel hampir 4 miliar dolar AS (Rp64,8 triliun) per tahun hingga tahun 2028. Bantuan tersebut utamanya untuk mendukung militer Israel dan juga mencakup pendanaan untuk tujuan serupa.
AS menyetujui bantuan sebesar 5,2 miliar dollar AS (Rp84,2 triliun) untuk penambahan dan perluasan sistem pertahanan rudal dan roket Israel, sementara 3,5 miliar dolar AS (Rp56,7 triliun) lainnya dialokasikan untuk pembelian sistem senjata canggih.
Kemudian sebanyak 1 miliar dolar AS (Rp16,2 triliun) lainnya diberikan untuk meningkatkan produksi senjata Israel. Lalu 4,4 miliar dollar AS (Rp71,3 triliun) disisihkan untuk pasokan dan layanan pertahanan lainnya yang diberikan kepada Israel.
Terakhir, sekitar 2,4 miliar dollar AS (Rp38,9 triliun) dialokasikan untuk mendukung operasi AS di wilayah tersebut di tengah perang Gaza yang sedang berlangsung.
Selain itu, RUU yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS pada 20 April menjadi salah satu indikator penting dari sikap AS terhadap Israel dan Gaza.
Diperkirakan bantuan pertahanan sebesar 17 miliar dolar AS (Rp275 triliun) diberikan kepada Israel dan hanya dua miliar dolar AS (Rp32 triliun) untuk Gaza.
Ucapan Donald Trump Sehari sebelum Kebakaran
Sehari sebelum kebakaran di Los Angeles terjadi, Presiden Terpilih AS Donald Trump sempat mengancam akan menjadikan Timur Tengah sebagai "neraka", jika sandera Israel tidak dibebaskan sebelum pelantikannya pada 20 Januari 2025 mendatang.
Hamas menolak ancaman tersebut dengan menyebut Donald Trump tergesa-gesa dalam tuntutannya dan menegaskan bahwa pembebasan sandera tanpa syarat tidak akan terjadi.
Tepat sehari setelahnya, yakni Kamis (9/1/2025), kebakaran di Los Angeles pun terjadi, membuat kawasan yang dikenal indah itu kini terlihat seperti "neraka".
Netizen Tanggapi Perkataan Donald Trump
Perkataan Donald Trump itu pun langsung menuai banyak komentar dari netizen di seluruh dunia, tak terkecuali dari netizen Indonesia.
"Ingat Allah tidak tinggal diam," tulis robistan2109.
"Menyala Donald Trump, uji coba dulu sebelum eksekusi," sambung mintaka_alnitak.
"Malah dikasih tutorial neraka kecil," ungkap _prksbgs.
Meskipun banyak netizen yang memberikan pendapat mereka mengenai kebakaran di Los Angeles tersebut sebagai karma, tetap saja tragedi kebakaran itu adalah musibah yang sangat besar, membawa kesengsaraan dan penderitaan banyak orang.
Sampai saat ini, upaya pemadam kebakaran terus dilakukan. Solidaritas masyarakat juga terus mengalir, dengan berdonasi untuk membantu para korban kebakaran.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Analisis Redaksi