Video yang direkam dari dekat lokasi kejadian menunjukkan pesawat turun dengan cepat di udara sebelum menabrak tanah dan meluncur beberapa ratus meter dalam bola api.
38 orang tewas dan 29 orang selamat, beberapa mengalami luka serius. Hebatnya, beberapa korban selamat terlihat berjalan dan merangkak dari reruntuhan pesawat.
Pilot pesawat tersebut berjasa menyelamatkan nyawa karena berhasil mendaratkan sebagian pesawat, meskipun mereka sendiri tewas dalam kecelakaan itu.
Diperkirakan sebagian besar yang selamat duduk di bagian belakangnya.
Misteri kecelakaan pesawat Azebaijan Airline
Laporan awal dari media Rusia menunjukkan pesawat itu bertabrakan dengan sekawanan burung.
Namun, para ahli penerbangan dan pihak lain di Azerbaijan meyakini sistem GPS pesawat tersebut terpengaruh oleh gangguan elektronik dan kemudian rusak oleh pecahan peluru dari ledakan rudal pertahanan udara Rusia.
Pada hari Jumat (26/12/2024), juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan kepada wartawan bahwa AS memiliki indikasi awal bahwa Rusia bertanggung jawab, tetapi menolak berkomentar lebih lanjut.
Sejauh ini, pemerintah Azerbaijan menghindari menuduh Rusia secara langsung, tetapi sumber pemerintah Azerbaijan mengatakan kepada Reuters bahwa penyelidikan telah mengidentifikasi senjata yang ditembakkan ke penerbangan itu sebagai sistem antipesawat Pantsir-S Rusia.
Kremlin sejauh ini menolak mengomentari laporan bahwa pesawat itu terkena persenjataan Rusia.
"Penyelidikan sedang berlangsung dan hingga kesimpulan diambil sebagai hasil penyelidikan, kami tidak menganggap diri kami berhak memberikan penilaian apa pun," kata juru bicara Dmitry Peskov.
Misteri kecelakaan pesawat Azerbaijan Airline
Perekam penerbangan pesawat, yang berisi data untuk membantu menentukan penyebab kecelakaan, telah ditemukan.
Laporan di Baku menunjukkan bahwa Rusia dan Kazakhstan telah mengusulkan agar dibentuk komite dari Persemakmuran Negara-negara Merdeka (CIS), sebuah organisasi regional yang didominasi oleh Rusia, untuk menyelidiki kecelakaan itu, tetapi Azerbaijan malah menuntut penyelidikan internasional.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters