Kategori Berita
Media Network
Sabtu, 21 SEPTEMBER 2024 • 18:33 WIB

Angka Pernikahan di Indonesia Turun: Siapkan Mental Kamu, Supaya Siap Nikah dan Gak Gampang Cerai!

Ilustrasi pasangan pengantin baru yang memegang bunga. (Freepik/Chevanon)

Ilustrasi pasangan.

Siapkan Mental untuk Menikah

Penurunan angka pernikahan adalah fakta yang tersaji saat ini. Akan tetapi, itu bukan berarti, tidak ada lagi yang mau menikah di Indonesia.

Bagi kamu yang ingin menikah, berbagai hal harus disiapkan. Selain finansial, kamu juga harus menyiapkan mental untuk mengarungi kehidupan dalam pernikahan.

Psikolog Tika Bisono pun menjelaskan, bahwa mental pasangan yang akan menikah akan terlatih dalam masa pengenalan atau umumnya disebut pacaran. Ketika berpacaran, pasangan akan mengetahui karakter masing-masing, baik positif maupun negatif.

Dia pun menyatakan, saat berpacaran, pasangan akan belajar cara mengembangkan toleransi terhadap ketidakcocokan di antara mereka.

“Persiapan mental, nyiapinnya justru ketika pacaran. Jadi, pacaran sebenarnya adalah untuk saling mengenal. Pacaran itu, belajar cara mengembangkan toleransi terhadap ketidakcocokan (antara pasangan),” kata Tika Bisono, dalam wawancara eksklusif dengan INDOZONE, Sabtu (21/9/2024).

Baca Juga: Rumah di Bone Sulsel Dibakar Massa, Dipicu Pemuda Mabuk yang Bikin Rusuh di Acara Pernikahan

Namun, Tika Bisono menegaskan, bahwa konsep pacaran yang dimaksudnya, tidak termasuk dalam melakukan hubungan suami-istri hingga “Kumpul Kebo”. Menurutnya, hubungan suami-istri baru bisa dilakukan setelah sah menikah.

Pelajari Cara Penyelesaian Masalah dalam Pernikahan

Setelah menikah, konflik tentang apa pun akan umum terjadi di antara pasangan. Penyelesaian konflik ini akan amat penting untuk keberlanjutan pernikahan setiap pasangan.

Tika Bisono menilai, setiap pasangan punya cara penyelesaian masalah yang berbeda-beda. Nah, setiap pasangan harus mencari cara penyelesaian masalah yang tepat untuk mereka, supaya solusi dapat ditemukan.

“Kita diberi waktu sama Allah SWT dan alam, untuk mencari pola (penyelesaian masalah) yang pas. Masa berantem sedikit cerai? Gak lah, yah,” jelas Tika Bisono.

“Di sini, kita belajar cari problem solving yang pas untuk keduanya. Ketika sudah ketemu, problem apa saja, kita nggak kecil hati untuk nemuin cara pemecahannya,” ungkapnya.

Baca Juga: 6 Fakta Menarik Thailand Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

Suatu masalah bisa dipecahkan dengan kondisi win-win atau win-lose. Tika Bisono menegaskan, suami dan istri seharusnya bergantian menjadi pemenang dalam pemecahan sebuah masalah.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Unair.ac.id, Wawancara

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Angka Pernikahan di Indonesia Turun: Siapkan Mental Kamu, Supaya Siap Nikah dan Gak Gampang Cerai!

Link berhasil disalin!