Ilustrasi selingkuh dan perselingkuhan. (Freepik)
“Sebagian besar perselingkuhan terhubung dengan pola pikir dan ketidakpuasan dalam hubungan. Jadi, penting untuk memikirkan mengapa hal itu tidak cukup dan apakah bisa mengubah harapan dan perspektif, agar merasa bahagia dengan apa yang dimiliki di lain waktu,” pungkas Kasandra Putranto.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wawancara