Heri Koswara-Sholihin Janjikan Dana Pembangunan Rp500 Juta untuk Seluruh RW di Kota Bekasi Setiap Tahunnya
INDOZONE.ID - Pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wakil Wali Kota Bekasi, Heri Koswara-Sholihin berjanji akan menyalurkan dana pembangunan senilai Rp 500 juta setiap tahun untuk seluruh RW di Kota Bekasi jika terpilih menang di Pilkada Kota Bekasi tahun 2024.
Heri Koswara mengatakan pemberian dana Rp 500 juta tersebut akan diperuntukan pembangunan berbasis RW di Kota Bekasi.
"Dana untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat," ucap Heri dalam agenda Silaturahmi Deklarasi Dukungan RT-RW se-Kecamatan Rawalumbu di Gedung Serbaguna Rawalumbu, Jembatan 2, Minggu (29/9/2024).
Baca Juga: Komnas HAM Selidiki Penanganan Kasus 7 Remaja yang Tewas di Kali Bekasi
Heri mengatakan, program ini sengaja ia rancang atas dasar keluhan warga Kota Bekasi yang selama ini ia dengar.
Dalam keluhan yang disampaikan, warga mengeluhkan bahwa setiap kali ada agenda Musyarah Rencana Pembangunan (Musrembang), dana pembangunan RT dan RW tidak dibagikan secara merata oleh pemerintah.
"Saya keliling 56 Kelurahan, mereka kadang-kadang ada yang dapat (dana pembangunan), ada yang enggak. Kalau yang punya komunikasi dengan anggota dewan, itu biasanya dapat, sementara yang enggak punya komunikasi, enggak dapat apa-apa," ucap Heri.
"Maka, dengan menekankan pemerataan dan keadilan inilah yang kemudian memunculkan program kami, pembangunan berbasis RW," lanjutnya.
Baca Juga: Lecehkan 3 Remaja Wanita, Ayah-Anak Pemilik Ponpes Al Qona'ah di Bekasi Diringkus Polisi
Heri menegaskan, skema pembagian dana Rp 500 juta itu bukan dibagikan melalui uang tunai, melainkan dengan menyerap aspirasi dan keperluan apa yang dibutuhkan di masing-masing RW di Kota Bekasi.
Dengan begitu, masing-masing RW di Kota Bekasi dapat merasakan dampak pembangunan yang sama, karena mempunyai dana yang memadai dan merata dari pemerintah.
"Terserah mereka apa yang mereka butuhkan. Misalnya, di salah satu lingkungan RW itu ada jalan rusak, nilai Rp100 juta, sebagian buat pembangunan sekretariat nilainya Rp 200 juta, berarti masih ada Rp300 juta. Jadi semua berbasis RW dan sesuai dengan apa yang mereka butuhkan," pungkasnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan