Penemuan 7 mayat di Kali Bekasi diduga pelaku tawuran yang takut karena patroli polisi .
INDOZONE.ID - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dipastikan ikut menyelidiki kasus kematian tujuh remaja yang ditemukan tewas mengambang di Kali Bekasi.
Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Uli Parulian Sihombing menegaskan, kehadiran pihaknya adalah untuk melihat apakah penanganan prosedur yang dilakukan polisi sesuai dengan prinsip kemanusiaan atau tidak.
"Saat ini, Komnas HAM sedang mendalami fakta-fakta kejadian penanganan tawuran untuk memastikan proses yang dilakukan anggota Polres Metro Bekasi Kota dan jajarannya sesuai dengan prinsip hak asasi manusia," jelas Uli dalam keterangannya dikutip Senin (30/9/2024).
Baca Juga: Fakta Baru Kasus 7 Remaja Tewas di Kali Bekasi: Pakai Kode 'Pesta Ultah' untuk Tawuran!
Uli mengungkapkan, ada beberapa langkah yang saat ini telah dilakukan oleh Komnas HAM.
Langkah itu antara lain meminta keterangan 10 orang yang berada di sekitar Kali Bekasi, serta meninjau langsung lokasi baik di Kali Bekasi, Kali Cikeas, serta Kali Cileungsi.
"Kami juga telah meminta keterangan Kapolda Metro Jaya dan jajarannya di wilayah hukum Polda Metro Jaya, serta meminta keterangan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Pusdokkes Polri," ucap Uli.
Baca Juga: Kasus 7 Jasad Remaja Ngambang di Kali Bekasi, Kadiv Propam: Tindak Tegas bila Anggota Melanggar!
Diberitakan sebelumnya, sebanyak tujuh jasad laki-laki ditemukan mengambang di aliran Kali Bekasi, Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi, Minggu (22/9/2024).
Berdasarkan penyelidikan polisi, tujuh remaja itu ditemukan tewas karena menghindari polisi saat melakukan tawuran.
Mereka nekat menceburkan diri ke Kali Bekasi, karena digerebek oleh Tim Patroli Perintis Presisi saat merencanakan aksi tawuran.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan