Kategori Berita
Media Network
Selasa, 06 FEBRUARI 2024 • 10:50 WIB

Usai Debat Capres Terakhir, Siapa Kandidat Pilpres 2024 yang Paling Unggul di Media Sosial?

Para capres dan cawapres peserta Pilpres 2024 usai debat terakhir yang diselenggarakan KPU RI.
INDOZONE.ID - Debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 memang telah berakhir pada Minggu (4/2) malam. Namun, gaungnya di media sosial masih berbunyi sampai sekarang.

Dalam monitoring yang dilakukan Drone Emprit, Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan memimpin tren percakapan sejak 4 Februari pukul 19.00 WIB hingga 21.00 WIB di platform X, dengan porsi 45% (160.426 mention).

Kemudian disusul oleh Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dengan 28% (100.554 mention) dan Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo sebesar 27% (95.276 mention).

Soal sentimen, Anies masih memimpin dengan banyaknya narasi positif tentang dirinya (86%) dan narasi bersentimen negatif hanya sebanyak 6%. Sementara Prabowo terlihat mendapat lebih banyak sentimen negatif (48%), ketimbang narasi positif (43%).

“Ganjar Pranowo: Sentimen Positif: 72%. Sentimen Negatif: 14%. Sentimen Netral: 14%,” tulis Pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi, melalui akun X miliknya @ismailfahmi, dikutip Selasa (6/2).

Baca Juga: Prabowo Tutup Debat Dengan Permintaan Maaf ke Anies-Ganjar, Kiky Saputri: Terima Kasih Sudah Gentle

Menurut Fahmi, tingginya sentimen positif Anies disebabkan oleh banyaknya akun-akun pro-Anies yang menunjukkan dukungan mereka kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Sedangkan tingginya sentimen negatif Prabowo disebabkan oleh dominasi akun pro-Anies dan Pro Ganjar, yang cenderung netral menyebut nama Prabowo dalam cuitan mereka.

“Klaster Pro Prabowo terbangun atas beberapa klaster kecil. Satu klaster yang paling besar berinteraksi langsung dengan klaster Pro Anies. Beberapa klaster kecil lain terpisah menyendiri di pinggir. Ini memperlihatkan kecilnya pendukung Prabowo di Twitter, sehingga percakapannya didominasi oleh pendukung kubu lain,” jelasnya.

Di sisi lain, percakapan tentang Ganjar dibangun oleh akun-akun pro-Anies dan kalangan netral, serta akun Pro-Ganjar. Menariknya, bukannya saling serang, akun-akun pendukung Anies dan Ganjar justru saling dukung. Hal ini lah yang kemudian membuat sentimen positif soal Ganjar juga lebih tinggi.

Sementara itu, narasi-narasi positif soal Anies antara lain terkait soal program bansos plus untuk rakyat bukan mewakili kepentingan pribadi; Ganjar-Anies saling meneruskan gagasan dan progam; Sindiran terhadap Prabowo soal perekonomian dikuasai segelintir orang; Apresiasi bahasa isyarat dalam pembukaan debat; Apresisi Anies membahas soal sexual harassement terhadap perempuan; dan Apresiasi soal rencana pembuatan Kementerian kebudayaan.

Kemudian, ada pula terkait pembahasan Anies soal pembayaran UKT yang memakai pinjol, serta membantu disabilitas itu bukan charity, tetapi pemenuhan hak asasi manusia.

Meski banyak mendapat komentar positif, komentar negatif terhadap Anies juga cukup banyak dengan narasi di antaranya, Rencana koalisi Anies dan Ganjar dinilai koalisi teraneh, disusupi HTI, FPI, berkoalisi dg PDI, Beberapa programnya dianggap sudah dijalankan oleh pemerintah sekarang dan para pendukung anies tidak mencerminkan apa yang sudah digaungkan pemimpinnya.

Baca Juga: Debat Terakhir, Prabowo Janji akan Tambah Fakultas Kedokteran dan Naikkan Gaji Guru Honorer

Di sisi lain, narasi positif terkait Prabowo banyak melibatkan narasi soal wacana pembangunan 300 Fakultas Kedokteran di Indonesia, gagasan Prabowo soal rumah sakit modern yang dinilai mantap, hingga strategi transformasi bangsa.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: X @ismailfahmi

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Usai Debat Capres Terakhir, Siapa Kandidat Pilpres 2024 yang Paling Unggul di Media Sosial?

Link berhasil disalin!