“NEGATIF: Dikritik karena selalu sepakat dengan Anies. Dikritik karena sebut otak lamban. Prabowo dinilai lebih buruk dari Sambo. Dikritik dan disindir terkait program makan dan susu gratis. Kritik soal tanggapan penanganan kesehatan dengan jawaban program makan gratis. Sindir soal rencana peningkatan jumlah Fakultas Kedokteran. Soroti dan kritik penanganan stunting yang diatasi dengan program makan gratis,” beber Fahmi.
Selanjutnya, narasi positif Ganjar dibangun oleh pembicaraan soal tipis-tipis menyindir kandidat capres lain, berani mengangkat isu kasus Butet Kertarajasa, diapresiasi soal inklusi perempuan dan disabilitas dalam masyarakat, berjanji bakal mereview UU Cipta Kerja, karena outfit atau pakainnya yang paling stylish dan keren, berkolaborasi dengan Anies, dan apresiasi aksi Ganjar soal statemen penanganan stunting dalam kandungan, obesitas, dan kawin anak.
Dari sisi komentar negatif, banyak akun yang menyoroti blundernya Ganjar saat membahas revisi UU Cipta Kerja, padahal fraksinya yang menggolkan.
“Langsung memulai debat dengan serangan. Terlihat ‘Nabok Nyilih Tangan’. Kritik Ganjar yang selalu berusaha menyerang,” imbuh Fahmi.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: X @ismailfahmi