INDOZONE.ID - Pada Jumat (18/10), Amerika Serikat kembali mendesak dilakukannya gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera menyusul kematian pemimpin Hamas, Yahya Sinwar.
Meskipun begitu, Israel dan musuh-musuhnya, yakni Hamas dan Hizbullah, tetap bertekad melanjutkan pertempuran di Gaza dan Lebanon.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, mengungkapkan bahwa tewasnya Sinwar oleh pasukan Israel merupakan langkah signifikan, mengingat perannya sebagai dalang serangan lintas batas Hamas ke Israel tahun lalu yang memicu konflik.
Baca Juga: Biden dan Harris Sebut Kematian Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Berpotensi Akhiri Perang di Gaza
"Tewasnya Sinwar menghilangkan hambatan besar," kata Austin.
Austin juga menambahkan bahwa kematian Sinwar membuka peluang besar untuk mencapai gencatan senjata jangka panjang, mengakhiri perang yang brutal, dan mempercepat penyaluran bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Pernyataan ini disampaikannya dalam konferensi pers di markas NATO, Brussels, Belgia.
Baca Juga: Israel Kembali Bertempur dengan Hamas di Khan Younis
Komentarnya muncul setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa kematian Sinwar memberi kesempatan untuk menghentikan apa yang disebutnya sebagai "poros kejahatan."
Saat ditanya apakah Israel mungkin melewatkan kesempatan dengan terus melanjutkan peperangan, Austin menjawab, "Tentu saja ada peluang, dan kami berharap semua pihak bisa memanfaatkannya."
Austin juga menekankan bahwa fokus utama adalah membebaskan sandera yang masih ditahan oleh Hamas, termasuk warga Amerika.
"Mereka telah mengalami penderitaan luar biasa, begitu juga keluarga mereka," ujar Austin.
"Pihak yang menahan sandera harus segera membebaskan mereka."
Namun, Hamas menyatakan bahwa sandera hanya akan dibebaskan jika pertempuran di Gaza dihentikan, pasukan Israel mundur, dan tahanan mereka dilepaskan.
Sementara itu, Israel terus menolak upaya-upaya dari AS untuk menegosiasikan gencatan senjata baik di Gaza maupun Lebanon, dan melanjutkan operasi militernya.
Di sisi lain, Iran, musuh bebuyutan Israel serta pendukung utama kelompok militan, menyatakan bahwa kematian Sinwar hanya akan semakin menambah semangat perlawanan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com