Sabtu, 05 OKTOBER 2024 • 08:45 WIB

Israel Melarang Sekjen PBB untuk Masuki Wilayah Mereka, Apa Alasannya?

Author

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

INDZONE.ID - Beberapa waktu lalu, viral sebuah kejadian delegasi-delegasi PBB melakukan walk-out saat Benjamin Netanyahu memberikan pidato. Delegasi Indonesia adalah salah satu dari delegasi yang melakukan walk-out.

Kemudian, baru-baru ini, berita mengejutkan kembali datang, di mana Israel melarang Sekertaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, untuk memasuki wilayah negara tersebut.

Baca Juga: Iran Tiba-tiba Serang Fasilitas Militer Israel, Bikin Perang Dunia 3 kian Jadi Kenyataan?

"Hari ini saya menyatakan bahwa Sekertrasi Jenderal PBB, Antonio Guterres, adalah sosok yang dilarang untuk masuk ke Israel," tutur Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, dilansir dari Politico.

Pada Selasa kemarin, Guterres mengeluarkan pernyataan singkat yang berisi kecaman atas meluasnya konflik Timur Tengah, dan menyerukan dilakukannya gencatan senjata, namun Guterres tak menyebutkan perihal Iran memborbardir Israel dengan rudal.

Hal ini tentu adalah sebuah pertanda membesarnya bola api perseteruan antara Israel dan Guterres.

Baca Juga: Presiden Iran Ingin Perdamaian Namun Ancam Israel Jika Berani Membalas: Akan Kamu Balas Lebih Keras

Sebelumnya, Guterres memicu amarah Israel ketika ia menyatakan bahwa serangan Hamas pada 7 Oktober adalah serangan yang “tidak terjadi begitu saja“, ditambah lagi Guterres tak henti-hentinya mengecam militer Israel atas genosida yang terjadi di Gaza.

Katz menambahkan, bahwa Israel akan terus berjuang melindungi warga negara serta kehormatan negara dengan atau tanpa bantuan Guterres.

Setelah mendapat reaksi keras dari Israel, Guterres akhirnya merevisi pernyataanya, bahwa ia juga mengutuk keras serangan rudal Iran terhadap Israel, seperti yang dilansir dari akun X Guterres, “sekali lagi, saya mengutuk keras serangan rudal besar-besaran yang dilakukan Iran terhadap Israel“.


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Politico.com