Kategori Berita
Media Network
Jumat, 04 OKTOBER 2024 • 10:02 WIB

Deepfake Pornografi di Korea Selatan Merusak Kehidupan Perempuan dan Memperburuk Ketegangan Gender

Masyarakat mengadakan aksi protes menentang kejahatan seksual berbasis deepfake di Seoul, Korea Selatan, pada Jumat, 27 September 2024. (Sumber foto: AP/Ahn Young-joon)

INDOZONE.ID - Tiga tahun setelah seorang wanita Korea Selatan berusia 30 tahun menerima serangkaian gambar palsu yang memperlihatkan dirinya dalam keadaan telanjang.

Hingga kini ia masih berjuang melawan trauma yang mendalam.

Wanita itu terus menjalani terapi untuk mengatasi rasa takutnya berinteraksi dengan pria, dan merasa cemas setiap kali menggunakan ponsel karena itu memicu kenangan buruk.

Dalam wawancara dengan Associated Press, ia mengungkapkan bahwa meskipun tidak diserang secara fisik, pengalaman tersebut sangat menghancurkan hidupnya.

Wanita itu memilih untuk tidak mengungkapkan identitasnya karena alasan privasi.

Pengalaman ini ternyata dialami oleh banyak perempuan di Korea Selatan, yang juga mulai berbicara tentang dampak serupa dari penyebaran video dan gambar deepfake eksplisit tanpa persetujuan.

Dalam beberapa tahun terakhir, konten deepfake nonkonsensual menjadi semakin mudah diakses dan dibuat di Korea Selatan, memicu gelombang protes serta diskusi publik.

Baru-baru ini, parlemen Korea Selatan merespons dengan mengesahkan undang-undang yang melarang menonton atau memiliki konten pornografi deepfake.

Sebagian besar pelaku yang terlibat dalam produksi dan penyebaran konten tersebut adalah remaja laki-laki, yang kerap menargetkan teman, kenalan, atau saudara perempuan mereka sebagai bahan lelucon atau tindakan kebencian terhadap wanita.

Baca Juga: Militer Ukraina Mundur dari Kota Vuhledar di Wilayah Timur, Setelah 2 Tahun Pertempuran Intens

Penyebaran Kasus Deepfake Mendorong Protes dan Tuntutan Tindakan Tegas

Majelis Nasional meloloskan rancangan undang-undang yang memperberat hukuman untuk kejahatan seks dalam jaringan di Seoul, Korea Selatan, Kamis, 26 September 2024. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Kasus ini menimbulkan pertanyaan serius tentang peran pendidikan di sekolah, sekaligus memperburuk kesenjangan gender yang sudah ada di Korea Selatan.

Banyak perempuan, terutama remaja, merasa ketakutan dan cemas dalam interaksi dengan teman laki-laki mereka. Mereka kehilangan rasa percaya satu sama lain.

Kasus-kasus deepfake ini semakin menjadi perhatian publik setelah daftar korban dari berbagai sekolah tersebar online.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Reuters

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Deepfake Pornografi di Korea Selatan Merusak Kehidupan Perempuan dan Memperburuk Ketegangan Gender

Link berhasil disalin!