Senin, 20 MEI 2024 • 12:40 WIB

4 Fakta Jatuhnya Helikopter yang Membawa Presiden Iran Raisi

Author

4 Fakta Jatuhnya Helikopter yang Membawa Presiden Iran Raisi (Azin Haghighi/Moj News Agency/WANA via REUTERS)

INDOZONE.ID - Pada Minggu (19/5/2024), sebuah helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi mengalami kecelakaan di tengah cuaca buruk saat melintasi pegunungan.

Insiden ini memicu operasi penyelamatan besar-besaran dan perhatian internasional.

Berikut 4 fakta jatuhnya helikopter yang membawa Presiden Iran Raisi.

Kecelakaan dan Upaya Penyelamatan

Helikopter yang membawa Presiden Iran Raisi (Ali Hamed Haghdoust/IRNA/WANA via REUTERS)

Sebuah helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian jatuh pada hari Minggu (19/5/2024), ketika melintasi pegunungan dalam kabut tebal.

Insiden ini terjadi saat mereka kembali dari kunjungan ke perbatasan dengan Azerbaijan di barat laut Iran. Seorang pejabat Iran, mengatakan keselamatan kedua pejabat tersebut dalam bahaya akibat kecelakaan ini.

"Kami masih berharap, tetapi informasi dari lokasi kecelakaan sangat mengkhawatirkan," ujarnya.

TV pemerintah mengutip seorang pejabat yang menyatakan bahwa setidaknya satu penumpang dan satu anggota kru telah berkomunikasi dengan tim penyelamat.

Baca Juga: Dampak Serangan Iran Terhadap Israel ke Perekonomian Global

Namun, Bulan Sabit Merah Iran (badan bantuan non pemerintah Iran) membantah laporan bahwa helikopter tersebut telah ditemukan.

Respons Pemerintah dan Kondisi Cuaca

Upaya penyelamatan Presiden Iran Raisi (Azin Haghighi/Moj News Agency/WANA via REUTERS)

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, berusaha menenangkan masyarakat dengan mengatakan bahwa urusan negara tidak akan terganggu meskipun kecelakaan ini terjadi.

Media pemerintah menyebutkan cuaca buruk sebagai penyebab kecelakaan dan menyulitkan upaya penyelamatan.

Kantor berita resmi Iran, IRNA (Islamic Republic News Agency) melaporkan bahwa Raisi terbang dengan helikopter buatan AS, Bell 212.

Kepala staf angkatan bersenjata Iran telah memerintahkan semua sumber daya angkatan darat dan Pengawal Revolusi untuk membantu dalam operasi pencarian dan penyelamatan.

Penyiar nasional Iran bahkan menghentikan semua program untuk menayangkan doa yang diadakan untuk Raisi di seluruh negeri.

Pada Senin (20/5) dini hari, media menampilkan tim penyelamat yang mencari di lereng gunung yang gelap gulita di tengah badai salju.

Reaksi Internasional dan Bantuan

Upaya penyelamatan Presiden Iran Ebrahim Raisi (Azin Haghighi/Moj News Agency/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS)

Negara-negara tetangga mengungkapkan keprihatinan mereka dan menawarkan bantuan dalam operasi penyelamatan ini. Gedung Putih melaporkan bahwa Presiden AS Joe Biden telah diberi pengarahan tentang kecelakaan ini.

Turki mengirimkan drone, helikopter, kendaraan, dan tim penyelamat setelah permintaan dari otoritas Iran. Uni Eropa juga menawarkan teknologi pemetaan satelit darurat untuk membantu operasi penyelamatan.

Posisi Raisi dan Situasi Politik Iran

Presiden Iran Ebrahim Raisi (Office of the Iranian Supreme Leader/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS)

Kecelakaan ini terjadi di tengah meningkatnya ketidakpuasan di Iran terkait berbagai krisis politik, sosial, dan ekonomi.

Pemerintah ulama Iran menghadapi tekanan internasional terkait program nuklir Teheran yang kontroversial, dan hubungan militernya dengan Rusia selama perang di Ukraina.

Selain itu, sejak sekutu Iran, Hamas, menyerang Israel pada 7 Oktober 2023, konflik yang melibatkan kelompok-kelompok yang bersekutu dengan Iran semakin memanas di seluruh Timur Tengah.

Baca Juga: Iran Rubah Strategi: Nuklir Bukan Lagi Energi, Tapi Senjata

Raisi, yang berusia 63 tahun, terpilih sebagai presiden pada tahun 2021 dan sejak itu telah memperketat hukum moral, mengawasi penumpasan brutal terhadap protes anti-pemerintah, dan berusaha keras dalam negosiasi nuklir.

Dalam sistem politik ganda Iran, yang terbagi antara ulama dan pemerintah, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, yang menjadi pemimpin sejak 1989, memegang kekuasaan atas semua kebijakan utama.

Banyak yang melihat Raisi sebagai kandidat kuat untuk menggantikan Khamenei. Namun, posisinya telah terganggu oleh protes luas terhadap kekuasaan ulama dan kegagalannya mengatasi ekonomi Iran yang terhambat oleh sanksi Barat.

Raisi berada di perbatasan Azerbaijan pada hari Minggu (19/5/2024) untuk meresmikan Bendungan Qiz-Qalasi, sebuah proyek bersama dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, yang menawarkan bantuan dalam operasi penyelamatan.

Kecelakaan helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi ini menegaskan tantangan dan ketegangan yang dihadapi Iran, baik di dalam negeri maupun di dunia internasional.

Operasi penyelamatan terus berlanjut, dengan harapan menemukan para korban dalam kondisi selamat. Dukungan internasional dan upaya penyelamatan bersama menunjukkan solidaritas di tengah krisis ini.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Reuters.com