INDOZONE.ID - Pakar PBB mengutuk serangan mematikan terhadap jurnalis dan pekerja media di Gaza dan menyerukan Israel untuk mengizinkan jurnalis memasuki wilayah yang terkepung dan memastikan perlindungan mereka.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Kamis (1/2/2024) para ahli menggambarkan perang di Gaza sebagai “konflik paling berbahaya bagi jurnalis dalam sejarah terkini”
“Kami telah menerima laporan-laporan yang meresahkan. Meskipun para jurnalis dapat diidentifikasi dengan jelas menggunakan jaket dan helm bertanda 'pers' atau bepergian dengan kendaraan pers yang diberi tanda jelas, mereka tetap diserang. Tampaknya menunjukkan bahwa pembunuhan, cedera, dan penahanan adalah sebuah tindakan yang tidak manusiawi. Strategi yang disengaja oleh pasukan Israel untuk menghalangi media dan membungkam pemberitaan kritis,” kata mereka.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Berkomitmen Menstabilkan Harga Sembako demi Kesejahteraan Masyarakat
Para ahli tersebut antara lain Irene Khan, pelapor PBB untuk kebebasan berekspresi, Francesca Albanese, pelapor PBB untuk Palestina; dan Morris Tidball-Binz, pelapor PBB untuk pembunuhan di luar proses hukum.
Mengutip laporan PBB, pernyataan itu mengatakan lebih dari 122 jurnalis dan pekerja media telah terbunuh di Gaza sejak pecahnya perang. Empat jurnalis Israel tewas dalam serangan 7 Oktober, dan tiga jurnalis Lebanon tewas dalam penembakan Israel.
“Kami memberikan penghormatan khusus kepada keberanian dan ketangguhan para jurnalis dan pekerja media di Gaza yang terus mempertaruhkan nyawa mereka setiap hari dalam menjalankan tugas, sembari juga menanggung kesulitan besar dan kehilangan tragis rekan kerja, teman, dan keluarga di Gaza. Salah satu konflik paling berdarah dan paling kejam di zaman kita,” kata para ahli.
Baca Juga: Elektabilitas Prabowo Gak Berubah, Ganjar Raih 30% dan Anies 24% Menurut Survei Terbaru Roy Morgan
Para pejabat PBB menggarisbawahi kasus kepala biro Al Jazeera di Gaza Wael Dahdouh, yang istrinya Amna, putranya Mahmoud, putrinya Sham dan cucunya Adam tewas dalam serangan udara Israel pada bulan Oktober.
Dahdouh kemudian terluka dalam serangan pesawat tak berawak Israel yang menewaskan rekannya, juru kamera Al Jazeera Samer Abudaqa. Bulan lalu, putra sulungnya, Hamzah, jurnalis yang bekerja untuk Al Jazeera, tewas dalam serangan Israel bersama sesama jurnalis Mustafa Thuraya.
“Jurnalis berhak mendapatkan perlindungan sebagai warga sipil berdasarkan hukum humaniter internasional. Serangan yang ditargetkan dan pembunuhan jurnalis adalah kejahatan perang,” kata para pakar PBB. Mereka menyerukan penyelidikan yang tidak memihak atas pembunuhan jurnalis.
Baca Juga: Elektabilitas Prabowo Gak Berubah, Ganjar Raih 30% dan Anies 24% Menurut Survei Terbaru Roy Morgan
Kelompok kebebasan pers telah memperingatkan tentang adanya penargetan terhadap jurnalis di Gaza.
Selain pembunuhan terhadap jurnalis, pekerja media di wilayah pendudukan Palestina juga menjadi sasaran serangan dan tindakan keras yang meningkat oleh Israel selama beberapa bulan terakhir.
Menurut Komite Perlindungan Jurnalis, sebuah badan pengawas yang berbasis di New York, 25 jurnalis telah ditangkap di Israel dan wilayah Palestina sejak 7 Oktober. Yang lainnya mengalami serangan, ancaman, serangan siber, dan sensor, kata kelompok tersebut.
Baca Juga: Lebih dari Setahun, Bareskrim Akhirnya Limpahkan Kasus Korupsi Alkes RSUD Surabaya ke Kejagung
Serangan terhadap jurnalis di Gaza terjadi di tengah kekerasan yang lebih luas terhadap wilayah Palestina. Para pejabat PBB dan kelompok bantuan mengatakan bahwa konflik tersebut merupakan salah satu konflik yang paling merusak di zaman modern.
Israel telah membunuh lebih dari 27.000 warga Palestina sejak 7 Oktober, meratakan sebagian besar wilayah tersebut seiring dengan serangan militernya.
“Kehancuran besar-besaran di Gaza dan jumlah korban sipil dalam waktu singkat benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya selama mandat saya,” kata Sekjen PBB Antonio Guterres bulan lalu.
Writer: Ananda Fachreza Lubis
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Al Jazeera