Di Tengah Pemberantasan Korupsi Xi Jinping, Tentara China Diduga Isi Rudal Pakai Air Biar Cuan
INDOZONE.ID - Laporan Bloomberg baru-baru ini menyoroti dugaan korupsi di Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China, yang kemudian menimbulkan pertanyaan tentang kesiapan militer negara tersebut.
Karena dugaan korupsi yang merajalela ditambah pemecatan beberapa petinggi militer China, intelijen Amerika Serikat (AS) bahkan meragukan kemampuan Beijing untuk berperang.
Kendati belum dapat diverifikasi secara independen, laporan ini mencatat beberapa contoh korupsi di dalam PLA. Salah satunya adalah klaim bahwa ‘rudal-rudal China diisi dengan air, bukan bahan bakar’, agar dana untuk bahan bakar masuk dalam kantong pribadi.
Tambahan informasi menyebutkan masalah limbah di silo rudal di China barat, yang dapat menghambat efektivitas peluncuran amunisi.
Baca Juga: Ada 17 Tindak Pidana Pemilu Sedang Ditangani Satgas Polri
Menurut sumber-sumber Bloomberg, korupsi di PLA dan segala masalah di industri pertahanan membuat para pejabat AS menganggap Presiden China, Xi Jinping, tidak akan mempertimbangkan kemungkinan untuk melakukan tindakan militer secara besar-besaran.
Bahkan, Washington berpendapat bahwa korupsi telah merusak kepercayaan terhadap keseluruhan kemampuan PLA dan menghambat upaya Xi, untuk mengubah militer China menjadi kekuatan lebih modern pada 2027.
Meskipun demikian, penilaian intelijen AS mencatat bahwa tindakan pembersihan yang dilakukan Xi menunjukkan keteguhan kekuasaannya dan tekadnya dalam meningkatkan disiplin, memberantas korupsi, serta mempersiapkan militer untuk konflik jangka panjang.
Kemudian, pemecatan sembilan tokoh militer, termasuk lima yang terkait dengan kekuatan roket, juga menandai perubahan signifikan dalam tubuh militer China.
Baca Juga: Ratusan Kendaraan Baru yang Dicuri Rupanya Disimpan di Gudang TNI di Sidoarjo
Beberapa pejabat yang dicopot berasal dari badan legislatif tertinggi China, Kongres Rakyat Nasional (NPC). Sesaat sebelum itu, tiga pejabat tinggi yang bertanggung jawab atas produksi rudal di negara tersebut juga telah kehilangan pekerjaannya.
Ada perubahan penting lainnya dalam tubuh militer dalam beberapa bulan terakhir, termasuk pemecatan Menteri Pertahanan China Li Shangfu pada akhir Oktober, di tengah laporan keterlibatannya dalam skandal korupsi.
Di sisi lain, pada akhir Desember 2023, Beijing juga mengumumkan penambahan lima perusahaan industri pertahanan Amerika ke dalam daftar hitam, sebagai respons terhadap ‘tindakan salah besar yang dilakukan oleh AS’. Dalam hal ini, China menilai, perusahaan-perusahaan di industri pertahanan itu telah menjual senjata ke Taiwan.
Para pejabat China telah berulang kali mengklaim bahwa AS mencampuri urusan dalam negeri negaranya dengan mempertahankan kontak dengan Taiwan, sebuah pulau dengan pemerintahan sendiri, yang dipandang oleh Beijing sebagai bagian dari wilayahnya.
Pada bulan November, juru bicara pemerintah China memperingatkan Taipei bahwa “kemerdekaan Taiwan berarti perang.”
Presiden AS Joe Biden tahun lalu berjanji, bahwa Washington akan mendukung kemerdekaan Taiwan jika terjadi konflik dengan Beijing.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters