Kronologi Pengungkapan Kasus Pencurian Ratusan Kendaraan Libatkan 3 Oknum TNI

Sejumlah kendaraan roda empat yang diduga digelapkan oleh oknum TNI

INDOZONE.ID - Polda Metro Jaya bersama Puspomad V Brawijaya berhasil membongkar kasus pencurian dan penggelapan sepeda motor baru dengan total kendaraan mencapai ratusan unit. Polisi sendiri membeberkan kronologi terbongkarnya kasus besar ini.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra menyebut kasus ini terbongkar diawali adanya laporan polisi yang masuk pada awal Januari 2024. Korban dalam kasus ini salah satunya perusahaan pembiayaan atau leasing.

"Dari laporan yang telah kami terima, selanjutnya kami melakukan upaya penyelidikan dan berhasil menangkap dua orang tersangka," kata Kombes Wira dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (10/1/2024).

Baca Juga: Kompolnas Surati Kapolda Metro Terkait Aksi Kasar Polisi Penangkap Saipul Jamil

Kedua tersangka itu antara lain berinisial M yang berperan sebagai penadah kendaraan, termasuk tersangka EL yang juga sebagai penadah. Khusus untuk EL, dia juga berperan mendanai pengiriman kendaraan hasil pengelapan ke Timor Leste.

Kedua tersangka ini juga dibantu oleh tiga oknum TNI dalam hal penyimpanan kendaraan hasil penggelapan. Sedangkan kedua tersangka mendapat barang hasil penggelapan dari para pelaku lain yang berperan sebagai kreditur.

"Tersangka membeli kendaraan tersebut dengan menggunakan identitas palsu. Jadi, para kreditur ini rata-rata menggunakan identitas palsu untuk membeli kendaraan dari leasing," ungkap Wira.

Baca Juga: Ribuan Relawan Siap Menangkan PPP pada Pemilu 2024 di Bogor

Usai mendapatkan motor dari leasing, para kreditur menjual motor tersebut ke kedua tersangka. Motor-motor tersebut didapat dari sejumlah wilayah.

"Para tersangka mendapatkan kendaraan roda empat maupun roda dua dari beberapa wilayah, baik itu di wilayah Jakarta, wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur maupun Jawa Barat," kata Wira.

Kini, Polda Metro Jaya sudah berhasil menyita ratusan kendaraan baru yang masih tanpa dilengkapi BPKB termasuk STNK. Polda Metro Jaya sendiri juga masih terus mengembangkan kasus tersebut.