Jumat, 29 DESEMBER 2023 • 15:15 WIB

Krisis Keuangan Israel dan Upaya Menanggulangi Defisit Anggaran

Author

Tentara Israel

INDOZONE.ID - Kementerian Keuangan Israel menghadapi tantangan besar karena negara berpotensi mengalami defisit anggaran yang signifikan.

Anggaran yang melejit akibat perang melawan Hamas sejak Oktober 2023 telah mendorong Kementerian Keuangan untuk merekomendasikan penutupan 10 kementerian yang dianggap tidak esensial.

Dilansir oleh The Times of Israel, Kementerian Keuangan menyarankan pemotongan dana koalisi sebesar NIS 5 miliar dan peningkatan pajak sebagai langkah-langkah untuk mengatasi kekurangan anggaran sebesar NIS 70 miliar ($20 miliar).

Beberapa kementerian yang menjadi sasaran pemangkasan antara lain Kementerian Pemukiman dan Misi Nasional, Kementerian Intelijen, Kementerian Pembangunan Negev dan Galilea, dan lainnya.

Baca Juga: Irjen Karyoto: Orang Masuk KPK Dianggap Suci tapi...

Meskipun langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu menutup defisit, Kementerian Keuangan juga menghadapi kritik dan tentangan dari berbagai pihak.

Seiring dengan itu, beberapa pegawai di Kementerian Keuangan merekomendasikan penutupan kementerian-kementerian tersebut untuk mengalokasikan dana tambahan guna mendukung pertempuran yang terus berlangsung di Jalur Gaza.

Joe Biden telah menggunakan otoritas darurat untuk mengizinkan penjualan sekitar 14.000 peluru dan amunisi tank yang senilai 106.5 juta USD kepada Israel.

Menurut Jerusalem Post, salah satu kementerian yang direkomendasikan untuk ditutup adalah Kementerian Urusan Diaspora dan Pemberantasan Anti-Semitisme.

Meskipun rencana ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan diaspora Yahudi global, keputusan tersebut diambil untuk mengamankan alokasi dana tambahan dalam situasi darurat.

Baca Juga: Firli Bahuri Pilih Yusril Jadi Saksi Meringankan Kasus Pemerasan, Bakal Segera Diperiksa Polisi

Pemotongan pendanaan pada kementerian-kementerian tertentu juga menjadi bagian dari amandemen anggaran yang diusulkan, yang diperkirakan akan diajukan kepada pemerintah oleh Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich.

Penting untuk dicatat bahwa konflik di Jalur Gaza telah menimbulkan dampak signifikan pada keuangan Israel, dan solusi yang diambil oleh pemerintah memerlukan pertimbangan matang untuk menjaga stabilitas ekonomi sambil memenuhi kebutuhan mendesak terkait keamanan.

Dampak Global dan Respons Terhadap Krisis di Israel

Sementara Israel berjuang dengan krisis keuangan dan perang di Jalur Gaza, dampak global juga mulai terasa.

Salah satu langkah kontroversial yang diambil adalah rekomendasi penutupan Kementerian Urusan Diaspora dan Pemberantasan Anti-Semitisme, yang memicu kekhawatiran di kalangan diaspora Yahudi.

Dalam melaporkan wacana pembubaran kementerian ini, Jerusalem Post mencatat bahwa diaspora Yahudi menganggap kementerian tersebut sebagai penghubung vital antara mereka dan negara Israel.

Pemotongan dana pada kementerian ini dapat mempengaruhi hubungan antar komunitas Yahudi di seluruh dunia dan negara Israel.

Baca Juga: OJK dan Bank Indonesia Solid Lawan Kejahatan Perbankan, 4.000 Rekening Judi Online Diblokir

Selain itu, upaya penggalangan dana dari luar negeri juga menjadi bagian penting dari respons global terhadap krisis ini.

Federasi Yahudi Amerika Utara mencatatkan penggalangan dana sebesar 638 juta dolar AS untuk disumbangkan ke Israel. Meskipun demikian, sejumlah negara dan lembaga juga telah memberikan respons berupa bantuan keuangan dan politik.

Di level internasional, DPR AS yang dikuasai oleh Partai Republik telah meloloskan rancangan undang-undang untuk memberikan bantuan sebesar 14,5 miliar dolar AS kepada Israel.

Baca Juga: Sempat Ricuh di Jayapura, Polisi Pastikan Situasi di Papua Saat Ini Aman

Bantuan ini diharapkan dapat membantu Israel dalam pembiayaan pertahanan dan peralatan militer, termasuk sistem pertahanan rudal seperti Iron Dome dan David’s Sling.

Sementara dunia berusaha memberikan dukungan, krisis di Israel terus menunjukkan kompleksitasnya, memerlukan kebijakan yang bijak dan respons terkoordinasi dari berbagai pihak.

Dalam situasi darurat seperti ini, peran diplomatik dan kolaborasi internasional menjadi kunci untuk mencapai solusi yang berkelanjutan.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Times Of Israel