Rabu, 15 NOVEMBER 2023 • 07:15 WIB

Kisah Pria Tega Tusuk Pacar 57 Kali Gegara Remahan Roti, Dibebaskan dari Penjara karena Beratnya Nyaris 200 Kg

Author

Dimitri Fricano tega tikam pacar 57 kali hanya karena remahan roti di kasur hotel

INDOZONE.ID - Seorang pria Italia bernama Dimitri Fricano, tega membantai pacarnya, Erika Preti (25) hanya karena remahan roti yang tertinggal di tempat tidur.

Insiden  mengerikan itu dilakukan Dimitri saat dirinya dan Erika liburan di Sardinia pada tahun 2017 silam.

Kala itu, Dimitri menegur Erika yang meninggalkan banyak remahan roti di tempat tidur kamar hotel yang mereka tempati. Dimitri yang emosi pun langsung menikam Erika sebanyak 57 kali.

Sempat Bantah Membunuh

Dimitri Fricano tega tikam pacar 57 kali hanya karena remahan roti di kasur hotel

Dimitri sempat mengklaim bahwa Erika telah memukulnya menggunakan pemberat kertas, yang akhirnya membuat Dimitri emosi dan mengambil pisau, lalu menusukkan pisau itu ke tubuh Erika berkali-kali.

Dimitri sempat mengelak dan beralasan bahwa perampok lah yang membunuh pacarnya tersebut. Namun pada akhirnya Dimitri mengakui perbuatannya.

Baca Juga: 2 Pria yang Nyaris Bunuh Anggota Polda Metro di Tangerang Ternyata Residivis

"Dia menghina saya karena rotinya, dan kemudian memukul kepala saya. Jadi saya membunuhnya," akui Dimitri.

Sementara itu, pengacara Dimitri mengatakan bahwa kliennya mengalami beberapa kondisi medis, seperti sindrom bulimia kecemasan-depresi, gangguan kepribadian dan sleep apnea.

Cuma Jalani 1 Tahun Penjara

Dimitri Fricano tega tikam pacar 57 kali hanya karena remahan roti di kasur hotel

Persidangan kasus pembunuhan yang dilakukan Dimitri berjalan cukup panjang. Dia baru dijatuhi hukuman 30 tahun penjara atas kasus pembunuhan dua tahun setelah aksi nekatnya, yakni tahun 2019.

Namun, vonis hukuman bui tersebut ditunda karena COVID-19. Dimitri baru menjalani hukuman kurungan penjara bulan April 2022 lalu. Hanya saja setahun kemudian, Dimitri dibebaskan.

Pelepasan itu sendiri karena alasan medis. Pasalnya, selama setahun ditahan, berat badan pria asal Biella, Italia tersebut mengalami kenaikan hingga lebih dari 440 pon atau nyaris 200 kg.

Berat badan yang berlebih membuat Dimitri sulit berjalan tanpa kursi roda. Itu lah alasan Dimitri dibebaskan oleh pihak pengadilan di Turin. Apalagi Dimitri adalah seorang perokok berat.

Baca Juga: Anak Pensiunan Polisi di Palu Bunuh Bocah 8 Tahun, Ini Faktanya

Selain itu, petugas penjara tidak mampu menyediakan makanan rendah kalori yang dibutuhkan Dimitri untuk menurunkan berat badannya.

Akhirnya, Dimitri menjalani sisa hukumannya sebagai tahanan rumah di rumah orangtuanya dekat Milan. Di tempat itulah Dimitri bisa mendapatkan makanan sehat.

Dokter menilai Dimitri berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular dan perlu mengikuti diet khusus, yang tidak bisa disediakan oleh penjara di Turin.

Keluarga Korban Marah

Dimitri Fricano tega tikam pacar 57 kali hanya karena remahan roti di kasur hotel

Namun, keputusan pembebasan Dimitri rupanya memancing amarah keluarga korban. Apalagi perasaan sakit atas kepergian Erika masih membekas.

"Tidak ada yang akan mengembalikan gadis kecilku. Namun bagi kami, rasa sakitnya masih terlalu kuat untuk bisa dilepaskan secepat ini. Rasanya seperti ditusuk tepat di jantung," ujar ayah Erika, Fabrizio Preti.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: New York Post