INDOZONE.ID - Uni Eropa menyerukan agar negara-negara untuk melakukan berbagai upaya guna memerangi kebencian anti-Muslim dan Islamofobia.
Seruan tersebut disampaikan menyusul maraknya aksi penodaan dan pembakaran Al Quran yang terjadi di beberapa negara Eropa.
Uni Eropa memandang bahwa serangan "sembrono" baru-baru ini terhadap kitab suci umat Islam, Al Quran, di Denmark dan Swedia adalah provokasi individu.
Hal itu disampaikan oleh juru bicara Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, yakni Nabila Massrali, dalam konferensi pers belum lama ini.
Baca Juga: Razia Rumah Kos, Satpol PP Tulungagung Garuk 5 Muda-mudi Bukan Pasangan Suami Istri
"Uni Eropa selalu menegaskan bahwa manifestasi rasisme, xenofobia, dan tindakan-tindakan intoleransi lainnya tidak memiliki tempat di Eropa," kata Massrali, seperti INDOZONE sadur dari REUTERS, Jumat (4/8/2023).
Massrali mengatakan tindakan tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai yang mendasari pendirian Uni Eropa, yang mencakup penghormatan terhadap berbagai umat beragama.
"Tindakan sembrono yang dilakukan oleh provokator individu ini hanya menguntungkan mereka yang ingin memecah belah kita dan masyarakat kita," tambahnya.
Dia menegaskan kembali bahwa Uni Eropa menekankan pentingnya mempromosikan kebebasan beragama atau berkeyakinan bagi umat Islam dan memerangi intoleransi agama dan kebencian anti-Muslim.
Baca Juga: Berkat Kreativitas dan Inovasi Bangun Jateng, Ganjar Diganjar Gelar Gubernur Punkawan
Uni Eropa juga menyerukan negara-negara untuk memerangi intoleransi, kekerasan, dan diskriminasi terhadap Muslim.
Pekan lalu, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, kembali menegaskan penolakan yang kuat dan tegas bloknya terhadap segala bentuk hasutan kebencian dan intoleransi agama.
"Penodaan Al Quran atau kitab-kita lain yang dianggap suci, adalah tindakan ofensif, tidak punya rasa hormat, dan provokasi yang nyata," kata Borrell.
Dalam beberapa bulan terakhir, aksi pembakaran dan penodaan terhadap kitab suci Al Quran berulang terjadi dilakukan oleh para aktivis dan kelompok Islamofobia, terutama di Eropa dan negara-negara Skandinavia seperti Denmark dan Swedia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters