Jumat, 20 JUNI 2025 • 11:13 WIB

Rusia Peringatkan Israel: Serangan ke PLTN Iran Bisa Picu Bencana Besar seperti Chernobyl

Author

Tampak atas fasilitas nuklir di Iran. (Maxar Technologies/Handout via REUTERS)

INDOZONE.ID - Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Bushehr, Iran, jadi salah satu sasaran serangan Israel di tengah konflik kedua negara tersebut.

Rusia pun buka suara atas serangan Israel yang menyasar PLTN di Iran. Menurut Kepala Badan Energi Atom Rusia (Rosatom), Alexey Likhachev, serangan tersebut dapat memicu bencana besar, seperti tragedi Chernobyl pada 1986.

Tampak atas fasilitas nuklir di Bushehr, Iran. Planet (Labs PBC/Handout via REUTERS)

Hal itu diungkapkan Likhachev dalam Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg, pada Kamis 19 Juni 2025.

"Jika unit pertama PLTN Bushehr yang masih beroperasi diserang, itu akan menjadi bencana yang sebanding dengan Chernobyl," kata Likhachev, dikutip dari ANTARA, Jumat (20/6/2025).

Perlu diketahui, tragedi Chernobyl jadi salah satu yang bencana nuklir terkelam dalam sejarah umat manusia. 

Baca juga: Presiden Donald Trump Disebut Setuju Bantu Israel Serang Iran: Awal Perang Dunia III?

Pada 1986, reaktor keempat PLTN Chernobyl di Ukraina (masih jadi bagian dari Uni Soviet pada saat itu) meledak. Ujungnya, Kota Pripyat, 65 mil dari PLTN Chernobyl, jadi kota mati hingga sekarang.

Belum Ada Kerusakan di Fasilitas Nuklir Iran

Sementara itu, Likhachev menyatakan belum ada kerusakan pada fasilitas-fasilitas uranium di Iran berdasarkan pantauan Rosatom.

Menurut Likhachev, serangan Israel sejauh ini belum mampu merusak ruang-ruang bawah tanah fasilitas-fasilitas tersebut sehingga tak ada kebocoran radiasi.

"Sejauh yang kami ketahui soal struktur fasilitas pengayaan seperti di Natanz, kekuatan serangan (Israel) belum mampu merusak ruang-ruang bawah tanahnya secara fisik," jelasnya.

Baca juga: Perang Siber, Hacker Pro-Israel Musnahkan Aset Kripto Iran Senilai Rp1,4 Triliun

Selain itu, Likhachev membeberkan, bahwa teknisi asal Rusia yang bertugas di fasilitas tersebut, sudah dievakuasi via Azerbaijan dan Armenia.

"Saat ini, kami masih menganggap aman untuk mempertahankan staf kami di Bushehr … Kami siap menghadapi segala kemungkinan, termasuk evakuasi cepat seluruh pekerja kami," pungkasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Antara

Author
TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman Media Siber Kode Etik Jurnalistik Pedoman AI dari Dewan Pers Karir