Kategori Berita
Media Network
Kamis, 28 NOVEMBER 2024 • 08:36 WIB

FBI Laporkan Ancaman Bom yang Ditargetkan ke Calon Kabinet Donald Trump

Presiden terpilih AS Donald Trump menghadiri acara peluncuran uji coba penerbangan keenam roket SpaceX Starship, di Brownsville, Texas, AS, 19 November 2024. (Foto: Brandon Bell/Pool via REUTERS/File)

INDOZONE.ID - Beberapa anggota kabinet baru Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, menerima ancaman, termasuk peringatan bom, menurut pernyataan FBI pada Rabu (27/11). Salah satu calon bahkan melaporkan insiden bom pipa dengan pesan bertema pro-Palestina.

Calon-calon yang ditunjuk Trump untuk posisi Duta Besar PBB, Kepala Badan Perlindungan Lingkungan (EPA), serta mantan calon Jaksa Agung AS, dilaporkan termasuk di antara mereka yang menjadi sasaran ancaman tersebut.

“FBI menyadari adanya banyak ancaman bom dan insiden swatting yang menargetkan calon-calon kabinet serta pejabat yang ditunjuk. Kami bekerja sama dengan mitra penegak hukum untuk menangani situasi ini,” kata FBI dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: 6 Fakta Vladimir Putin Ucapkan Selamat pada Donald Trump, Siap Mulai Dialog dengan AS

Swatting adalah praktik mengirim polisi secara darurat ke rumah seseorang dengan laporan palsu. Di Amerika Serikat, insiden seperti ini kerap terjadi, dan banyak tokoh politik senior menjadi korban dalam beberapa tahun terakhir.

Juru bicara tim transisi Trump, Karoline Leavitt, mengungkapkan bahwa beberapa pejabat yang ditunjuk telah menjadi sasaran ancaman kekerasan yang disebutnya sebagai “tidak patriotik” dan “mengancam nyawa mereka beserta keluarga.”

Presiden Joe Biden, yang akan segera meninggalkan jabatannya, telah diberi informasi terkait ancaman ini, menurut Gedung Putih.

Baca Juga: Biden Ucapkan Selamat kepada Trump dan Ajak Bertemu di Gedung Putih

“Gedung Putih terus berkomunikasi dengan penegak hukum federal serta tim Presiden terpilih, dan kami memantau situasi ini dengan cermat,” ujar seorang juru bicara.

Biden menegaskan bahwa pemerintahannya mengutuk segala bentuk kekerasan politik dan berkomitmen untuk memastikan transisi kepresidenan yang damai.

Hal ini berbeda dengan peristiwa pada Januari 2021, saat massa yang diprovokasi oleh Trump menyerbu Gedung Capitol akibat klaim palsu tentang kecurangan pemilu.

Elise Stefanik, seorang anggota kongres pendukung setia Trump yang ditunjuk sebagai Duta Besar PBB, mengatakan bahwa kediamannya di New York menjadi target ancaman bom.

Saat ancaman diterima, ia, suami, dan anak kecilnya sedang dalam perjalanan pulang ke New York untuk merayakan liburan Thanksgiving.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Channelnewsasia.com

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

FBI Laporkan Ancaman Bom yang Ditargetkan ke Calon Kabinet Donald Trump

Link berhasil disalin!