Kategori Berita
Media Network
Rabu, 16 OKTOBER 2024 • 18:24 WIB

Presiden Prancis Sebut Israel Buatan PBB, Begini Respons Netanyahu

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

INDOZONE.ID - Beberapa waktu lalu, Israel sempat melakukan serangan ke Lebanon. Ini merupakan reaksi mereka atas penembakan roket oleh milisi Hizbullah ke jantung negara Israel, Tel Aviv.

Namun eskalasi penyerangan terus meningkat hingga akhirnya dalam beberapa hari terakhir juga mengenai beberapa anggota penjaga perdamaian milik PBB.

Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB pun merespons keras hal tersebut dan meminta untuk melakukan gencatan senjata sesegera mungkin. PBB menilai bahwa saling balas serangan ini, akan meningkatkan tensi konflik di Timur Tengah.
 
 
Bahkan seorang anggota senior di PBB telah memperingatkan akan merajalelanya ketegangan di kawasan Timur Tengah dan para delegasi pun meminta agar melakukan gencatan senjata, menurunkan eskalasi dan mengadakan diplomasi.
 
Karena ia khawatir, bahwa hal ini akan memicu peperangan dengan skala yang lebih besar di Timur Tengah.
 
Rosemary Di Carlo, Wakil Sekretaris Jenderal Hubungan Perpolitikan dan Perdamaian PBB memperingatkan, "Konflik di Lebanon, ditambah semakin intensnya serangan di Suriah dan berkecamuknya kekerasan di Gaza serta pendudukan Tepi Barat, menunjukkan akan bahaya terjadinya perang menyeluruh di wilayah (Timur Tengah) yang tak terhindarkan."
 
Hal ini dia sampaikan kepada 15 negara yang bersangkutan setelah melihat perkembangan situasi yang semakin memanas.
 
Terlebih serangan Israel ke Lebanon ini sudah berlebihan dan melanggar hukum kemanusiaan internasional sebagaimana diungkapkan oleh Kantor Bantuan Kemanusiaan milik PBB, OCHA.
 
"Serangan ke fasilitas kesehatan adalah pelanggaran pada hukum kemanusiaan internasional. Mereka harus menghentikannya sekarang," ujar OCHA melalui sebuah postingan online.
 
Namun, kecaman dan anjuran gencatan senjata ini tidaklah digubris oleh pihak Israel yang hingga saat ini masih melancarkan serangannya.
 
Sikap tidak acuh yang ditunjukkan oleh Israel ini, mengundang kegeraman berbagai pihak di antaranya berasal dari Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
 
Macron, berdasarkan laporan dari media Prancis, Anadolu Agency, menyatakan bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu harus ingat bahwa negara Israel itu dibentuk oleh keputusan PBB.
 
Macron mengacu pada sebuah resolusi yang pernah dikeluarkan oleh Majelis Umum PBB pada November tahun 1947.
 
Saat itu, PBB menetapkan pembagian tanah menjadi dua. Satu sebagai negara Arab (Palestina) dan satu lagi menjadi negara Yahudi (Israel). Hal ini ia sampaikan melalui pertemuan tertutup di Elysee.
 
Prancis juga turut mengecam atas serangan Israel terhadap anggota misi perdamaian PBB di Lebanon.

Tanggapan Netanyahu

Setelah media Prancis merilis ucapan dari Presiden Macron, Israel pun memberikan responsnya. M
 
Melalui kantor resmi Netanyahu, ia menyatakan bahwa Negara Israel tidaklah dibuat oleh PBB, melainkan berdiri setelah "Perang Kemerdekaan," di mana maksudnya adalah kemenangan pasukan Israel melawan gempuran gabungan beberapa negara-negara Arab yang tidak setuju dengan keputusan PBB. Perang tersebut dikenal juga sebagai Perang Arab-Israel yang berlangsung pada tahun 1948.
 
"Sebuah pengingat pada Presiden Prancis: Itu bukanlah (hasil dari) keputusan PBB yang membuat berdirinya negara Israel. Akan tetapi (berdirinya Israel) dicapai melalui kemenangan di Perang Kemerdekaan berkat perjuangan dan darah dari para pejuang kami. Di mana di antaranya kebanyakan bekas korban Holocaust yang berhasil bertahan hidup, termasuk dari rezim Vichy di Prancis," ujar Kantor Perdana Menteri Israel, di akun resmi X miliknya.
 
Ia juga merasa bahwa PBB selama ini telah menyudutkan Israel sebagai satu-satunya negara Yahudi di dunia dengan keputusannya yang seolah menolak hak-hak yang dimiliki Israel untuk tetap eksis dan membela diri.
 
 
Mereka menulis, "Ini juga bisa digunakan untuk mengingatkan kembali bahwa dalam beberapa dekade terakhir, PBB terbukti banyak membuat keputusan yang bersifat Anti-Semitik melawan negara Israel, yang tujuannya adalah untuk menolak hak dari satu-satunya negara Yahudi untuk eksis dan mempertahankan dirinya sendiri."

Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: The Guardian

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Presiden Prancis Sebut Israel Buatan PBB, Begini Respons Netanyahu

Link berhasil disalin!